Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Seorang Ibu yang Menjadi Tahanan Hamas, Ditawan di Rumah Sakit Gaza

Masya Hanifa Putri , Jurnalis-Kamis, 14 Maret 2024 |18:00 WIB
Kisah Seorang Ibu yang Menjadi Tahanan Hamas, Ditawan di Rumah Sakit Gaza
Kisah tawanan Hamas disandera di rumah sakit Gaza. (Foto: News Nation)
A
A
A

PASUKAN Hamas melancarkan serangan pertama ke Israel pada 7 Oktober 2023. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya Palestina merebut kembali Tanah Air dari pendudukan Israel. Bersama dengan tindakan penyerangan ini, Hamas melakukan penculikan terhadap 200 orang warga Israel.

Salah seorang sandera merupakan seorang ibu yang berasal dari wilayah Chicago, Amerika Serikat bernama Judith Raanan. Pada kejadian ini Raanan menjadi sandera Hamas bersama putrinya, Natalie Raanan ketika sedang berlibur ke wilayah Israel. Melansir dari NewsNation pada Kamis (14/03/2024) Raanan yang telah berhasil bebas, memberikan kesaksian terhadap kejadian tersebut.

“Saya mulai berjalan menuju kamar putri saya, dan pada saat itulah sebuah roket menghantam kamar tempat saya berada,” ujar Raanan.

Beberapa waktu sebelumnya pada hari itu, Raanan dan putrinya sedang tidur di Kibbutz Nahal Oz, sebuah penginapan di Israel Selatan dekat perbatasan Gaza. Malam itu, Raanan menerima telepon yang memberi peringatan kepada mereka untuk tidak keluar rumah.

Tawanan hamas

Pada pernyataan lanjutan, Raanan mengatakan bahwa dia hanya mendengar suara tembakan dari jauh dan tidak mendengar suara pesawat. Raanan yang mulai menyadari situasi genting ini bergegas menuju kamar putrinya dan berusaha menenangkan putrinya dengan berkata

“Sayang, apakah kamu ingat bagaimana kamu menonton filmnya? Orang-orang yang memiliki semua artileri militer dan barang-barang yang dilengkapi dengan senjata dan sebagainya? Itulah yang akan terjadi, jadi jangan panik,” tuturnya.

Tak lama berselang, dua orang pasukan Hamas masuk ke dalam ruangan dengan persenjataan lengkap. Mereka menodongkan senjata kepada keduanya dan memerintahkan mereka untuk keluar dari persembunyian.

“Dia mengatakan kepada saya, 'mereka tidak akan membunuhmu. Suruh mereka keluar, suruh mereka keluar, atau saya akan mengebom seluruh gedung,” katanya.

Dalam perjalanan ke Gaza, sekelompok pria membawa para sandera dengan mobil menuju rumah sakit. Di rumah sakit, Raanan mengatakan dia berinteraksi dengan seorang pria yang dia yakini sebagai pemimpin Hamas berpangkat sangat tinggi yang fasih berbicara bahasa Ibrani.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement