PARIWISATA olahraga atau sport tourism di Indonesia semakin mencuri perhatian dunia. Betapa tidak, berbagai event olahraga internasional telah mampu mendongkrak pariwisata Indonesia.
Sebut saja ajang MotoGP, F1 Powerboat, hingga Piala Dunia U-17 yang digelar beberapa waktu lalu menjadi bukti sahih jika semua event tersebut mampu mendongkrak devisa negara.
Tak hanya sampai di situ, masyarakat pun ikut kebagian rezeki dengan adanya penyelenggaraan event sport tourism tersebut dengan tergeraknya roda perekonomian selama event berlangsung.
Peneliti Laboratorium Administrasi dan Kebijakan Publik (FISIP) Universitas Lampung, Dodi Faedlulloh berpendapat, keberhasilan ini menjadi dorongan untuk keberlanjutan roda pemerintahan selanjutnya untuk setidaknya mengabungkan dua lembaga berbeda, yaitu olahraga dan pariwisata.
"Dengan menyelenggarakan agenda olahraga, festival budaya dan pariwisata, Indonesia dapat menarik khalayak global, meningkatkan perekonomian dan tentu orientasi internasional," kata Dodi dalam siaran persnya kepada Okezone di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Dirinya melihat, melalui kolaborasi positif ini, sejatinya pemerintah membuat kebijakan strategis dan proaktif dengan mentransformasikan lembaga di pemerintahan, salah satunya berani menjadikan agenda publik keolahragaan dan pariwisata ini dalam kementerian tersendiri.
"Presiden terpilih layak memertimbangkan gagasan ini, karena relasi antara olahraga dan wisata kini jauh telah berkembang seiring berjalannya waktu. Faktor globalisasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan wisata olahraga," kata dia.
Termasuk dalam reformasi birokrasi, upaya ini lanjut Dodi, sebagai bentuk perampingan fungsi pemerintah. Sebab, penggabungan sumber daya administratif dan keuangan dalam satu kementerian memungkinkan terciptanya model tata kelola yang lebih efisien.
Dengan demikian, redundansi dan mendorong strategi pengembangan di bidang olahraga dan pariwisata. Program-program yang sebelumnya berjalan secara paralel kini dapat diintegrasikan dengan mengajak peran serta masyarakat.
"Anak-anak muda, sebagai stakeholder dari Kemenpora selama ini dapat dirangkul dan diberdayakan dalam industri olahraga dan pariwisata ke depan," ulasnya.
Dodi menambahkan, dengan energi yang dinamis dan ide-ide inovatif mereka dapat berkontribusi pada perkembangan bidang olahraga dan pariwisata sehingga bisa membuka peluang lapangan pekerjaan bagi generasi muda dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
(Foto: dok. Kemenparekraf)
Sejauh ini, Ia melihat negara seperti Spanyol, Kroasia, Thailand, termasuk Korea Selatan telah berhasil menggabungkan kementerian olahraga dan pariwisata mereka.
Negara-negara tersebut menyadari penuh keterkaitan antara olahraga dan pariwisata serta potensi gabungan keduanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pertukaran budaya, dan national branding.
"Adanya integrasi olahraga dan pariwisata dalam struktur pemerintahan dapat meningkatkan pengambilan kebijakan dan perencanaan strategis untuk memanfaatkan manfaat kedua sektor secara efektif. Pemerintah kita bisa belajar dari praktik terbaik internasional ini," katanya menandaskan.
(Rizka Diputra)