TTX mengikat sel saraf manusia yang mengonsumsinya, menghalangi sinyal dan menyebabkan kelumpuhan dan seringkali kematian karena mati lemas. Ikan buntal tidak mati, karena racunnya tersebut karena mutasi genetik menghentikan TTX mengunci saraf mereka.
Resistensi ini telah berkembang berulang kali pada berbagai spesies ikan buntal. Hewan lain, termasuk ular dan kodok, telah mengembangkan resistensi TTX dengan mutasi genetik yang sama persis.
Kekebalan terhadap TTX memberi ikan buntal berbagai keuntungan: predator belajar menghindarinya, sehingga ikan buntal dapat memperluas pola makannya dan dengan aman memakan spesies yang terkontaminasi TTX.
Mengingat ikan buntal memiliki racun yang mematikan, pengolahan ikan buntal hanya bisa dilakukan oleh orang-orang terlatih. Bahkan koki yang menyajikan ikan buntal pun, harus memiliki sertifikat khusus, spesial untuk penyajian yang aman. Demikian ebagaimana dihimpun dari berbagai sumber pada Kamis (7/3/2024)
(Rizky Pradita Ananda)