Penyelenggara Inacraft yakin kesempatan promosi dan transaksi yang tidak dapat terlewatkan ini mendorong Inacraft tetap berjalan sesuai jadwal. Ikon dari salah satu provinsi di Indonesia tidak dihadirkan kali ini, namun Inacraft mengangkat khusus hasil kreasi seni dan tradisi budaya Indonesia yang juga menarik yaitu alat musik Tradisi Indonesia.
Inacraft 2024 mengusung sub-tema “World Craftpreneurs Under One Roof” sebagai pendamping dari tema utama “From Smart Village to Global Market”, dengan menawarkan ragam produk-produk kerajinan Indonesia, yaitu batik, tenun, fashion & embroidery, sepatu & perlengkapan travel, perhiasan & aksesoris, peralatan rumah tangga, cendera mata, produk dekoratif, mainan, dan masih banyak kerajinan lainnya bersanding dengan sejumlah artisan dari mancanegara.
Perhelatan ini hadir menampilkan kolaborasi dengan berbagai komunitas. Diharapkan Inacraft akan lebih maju untuk melangkah Go International dan UKM Indonesia siap bersaing dengan peserta dari luar negeri, namun tetap siap menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Dari sisi program, Inacraft kali ini yang menampilkan alat musik tradisional yang merupakan bagian dari kerajinan tangan khas Indonesia yang belum banyak disadari oleh masyarakat. Alat musik tradisional akan menjadi highlight pada Insight Program tahun ini dalam Craft Forum dengan tema “Traditional Musical Instruments of Indonesia”.
Tak ketinggalan pula, ASEPHI sebagai National Entity dari World Craft Council International berkolaborasi dengan World Craft Council Asia Pacific Region (WCC APR) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) untuk membuka peluang dalam peningkatan mutu produk kerajinan Indonesia yang sangat beragam serta mengembangkan dan meningkatkan potensi kota melalui “World Craft City Network” dan “Craft Sister Cities”.