Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemenkes Lakukan 7 Pendekatan untuk Deteksi Dini Tuberkulosis

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Senin, 26 Februari 2024 |19:00 WIB
Kemenkes Lakukan 7 Pendekatan untuk Deteksi Dini Tuberkulosis
Kemenkes lakukan pendekatan untuk deteksi tuberkulosis. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

KASUS Tuberkulosis (TB) yang terjadi di Indonesia sudah menempati urutan tertinggi sepanjang sejarah 2022 dan 2023. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI lebih dari 724.000 kasus TB ditemukan pada 2022.

Menyikapi hal tersebut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr Imran Pambudi menjelaskan deteksi TB sebetulnya mirip dengan deteksi Covid-19. Jika tidak di tes, dideteksi, dan dilaporkan maka angkanya tidak akan diketahui atau terlihat rendah sehingga dapat terjadi under reporting.

“Sebelum pandemi, penemuan kasus TB hanya mencapai 40-45 Persen, penemuan kasus TB jadi masih banyak kasus yang belum ditemukan atau juga belum dilaporkan,” kata dr Imran, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Senin (27/2/2024).

Menurutnya, jika ditemukan lebih banyak lagi yang terdeteksi TB maka potensi pengidap dapat disembuhkan akan meningkat dan daya tular dapat ditekan. Untuk itu, dr Imran mengatakan upaya peningkatan deteksi dini TB dan perluasan layanan yang berkualitas perlu dilakukan.

“Upaya peningkatan deteksi dini TB dan perluasan layanan TB yang berkualitas. Tujuannya agar pengidap TB yang ditemukan lebih cepat diobati sehingga peluang kesembuhan meningkat,” ucapnya.

tuberkulosis

Lebih lanjut, Kemenkes juga berupaya pendekatan public private mix (PPM) dengan tujuh langkah pendekatan antara lain :

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement