“Baik kemarin maupun sehari sebelumnya, tim @WHO tidak diizinkan masuk Rumah Sakit untuk menilai kondisi pasien dan kebutuhan media kritis, meski sudah sampai di kompleks Rumah Sakit untuk mengantarkan bahan bakar bersama rekannya. Masih ada sekitar 200 pasien di Rumah Sakit dengan 20 orang diantaranya harus segera dirujuk untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik,” tulis Tedros, dikutip dalam akun X miliknya @DrTedros.
Lebih lanjut, Militer Israel telah memperluas pengepungan di Khan Younis dan fasilitas medisnya saat mendorong lebih jauh ke Selatan Rafah di perbatasan dengan Mesir.
“Dalam serangan (udara) semalam di Rafah, kami telah melihat kengerian warga Palestina yang terlantar dan mencoba untuk mencari tempat berlindung di Kota di mana mereka bisa untuk mengungsi dan menjadi ‘Zona Aman’ hanya untuk menemukan diri mereka ditargetkan dan terbunuh di dalam rumah mereka,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera.
“Selain itu, ada kekurangan staf medis yang tersedia dan kekurangan pasokan medis yang benar-benar membuat orang-orang terbaring di lantai Rumah Sakit selama berjam-jam, menunggu bantuan. Israel telah membatasi pengiriman bantuan sehingga memperburuk kekurangan,” katanya.
(Leonardus Selwyn)