TENTARA Israel semakin menggencarkan serangannya lewat udara dan darat untuk menghabisi Rumah Sakit Nasser yang menjadi terbesar kedua di Gaza. Akibatnya, kini Rumah Sakit tersebut dikabarkan sudah tidak dapat beroperasi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan, sudah tidak berfungsi selama berminggu-minggu setelah pengepungan yang terjadi di lokasi tersebut.
“Hanya ada empat staf medis yang saat ini merawat pasien di dalam Rumah Sakit,” kata Juru Bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra, dikutip dalam laman Al Jazeera, Rabu (21/2/2024).
Bahkan dalam salah satu postingannya di akun X, Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tim organisasi belum mendapatkan izin untuk dapat memasuki Rumah Sakit tersebut sejak Jumat untuk sekedar menilai kondisi pasien kritis dan kebutuhan medis disana.

“Baik kemarin maupun sehari sebelumnya, tim @WHO tidak diizinkan masuk Rumah Sakit untuk menilai kondisi pasien dan kebutuhan media kritis, meski sudah sampai di kompleks Rumah Sakit untuk mengantarkan bahan bakar bersama rekannya. Masih ada sekitar 200 pasien di Rumah Sakit dengan 20 orang diantaranya harus segera dirujuk untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik,” tulis Tedros, dikutip dalam akun X miliknya @DrTedros.
Lebih lanjut, Militer Israel telah memperluas pengepungan di Khan Younis dan fasilitas medisnya saat mendorong lebih jauh ke Selatan Rafah di perbatasan dengan Mesir.
“Dalam serangan (udara) semalam di Rafah, kami telah melihat kengerian warga Palestina yang terlantar dan mencoba untuk mencari tempat berlindung di Kota di mana mereka bisa untuk mengungsi dan menjadi ‘Zona Aman’ hanya untuk menemukan diri mereka ditargetkan dan terbunuh di dalam rumah mereka,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera.
“Selain itu, ada kekurangan staf medis yang tersedia dan kekurangan pasokan medis yang benar-benar membuat orang-orang terbaring di lantai Rumah Sakit selama berjam-jam, menunggu bantuan. Israel telah membatasi pengiriman bantuan sehingga memperburuk kekurangan,” katanya.
(Leonardus Selwyn)