MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan upaya melakukan deteksi dini untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker saat ini penting untuk dilakukan. Sebab, dengan kanker yang dideteksi lebih dini maka tingkat penyembuhannya juga menjadi lebih besar dan tentunya biaya yang lebih murah.
Sejalan dengan upaya mewujudkan transformasi kesehatan, maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga terus berupaya melengkapi sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan deteksi dini kanker di fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas. Diharapkan dengan adanya layanan ini dapat mempermudah masyarakat untuk deteksi dini.
Lebih lanjut, sebanyak 514 Puskesmas di kabupaten atau kota sedang disiapkan untuk bisa pelayanan deteksi dini empat jenis kanker meliputi kanker payudara, kanker serviks, kanker paru, dna kanker usus yang banyak ditemui kasusnya pada pria.

“Semua Puskesmas sedang kami siapkan. Harapannya tahun ini, semua alatnya bisa selesai kita bagikan secara bertahap ke 10.000 Puskesmas di 514 kabupaten/kota,” kata Menkes Busi, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Senin (19/2/2024).
Adapun alat kesehatan yang dimaksudkan oleh Menkes Budi berupa Probe Linear USG utamanya untuk deteksi dini kanker payudara, HPV DNA untuk deteksi dini kanker serviks yang hasilnya lebih akurat dan prosesnya lebih mudah dibandingkan Pap Smear.
Tidak hanya itu, sedangkan untuk kanker paru dan kanker usus Kemenkes juga sudah menargetkan kalau setiap Puskesmas dapat melakukan layanan skrining kanker paru dengan alat Low Dose CT-Scan (LDCT) dan kanker usus besar dengan kolonoskopi.
“Kita akan selesaikan secara bertahap di 514 kabupaten/kota supaya tiap Puskesmas punya CT-Scan biar bisa melakukan prosedur Low Dose CT-Scan untuk deteksi dini kanker paru-paru dan kolonoskopi untuk deteksi dini kanker usus besar,” ucap Menkes Budi.
(Leonardus Selwyn)