MENTERI Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, belum lama ini berbagi pengalaman Indonesia untuk mengeliminasi Tuberkulosis (TB) di acara Stop TB Partnership (STP) Board Meeting ke-37 di Kota Brasilia, Brasil.
Menilik dari keterangan resmi Kemenkes, selain menjelaskan mengenai kerja keras Indonesia dalam pemberantasan TB secara global, Menkes Budi juga mengatakan bahwa Indonesia sudah mulai mendorong inovasi dalam diagnosis tuberkulosis dengan memproduksi lima alat deteksi TB berbasis PCR. Hal ini bertujuan untuk bisa dimanfaatkan oleh 1000 laboratorium PCR yang sudah ada di Indonesia.
“Kami juga mempercepat penerapan pengobatan presisi dengan mendirikan Inisiatif Ilmu Biomedis dan Genom (Biomedical dan Genome Science Initiative/BGSi) yang mencangkup pengurutan genom pada MDR sampel TB untuk meningkatkan surveilans,” kata Menkes Budi, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Senin (12/2/2024).
Menurutnya, BGSi merupakan suatu inisiatif nasional untuk mendorong pemanfaatan data genomik atau informasi genetik yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit secara tepat dan akurat. Oleh sebab itu, Menkes Budi menambahkan pihaknya akan memastikan pengobatan TB dapat diakses oleh semua orang.
Karena Indonesia merupakan salah satu negara pertama di Asia yang meluncurkan BpaL dan BpaLM (bedaquiline, pretomanid, linezolid, dan moksifloksasin).
Tidak hanya itu, pengobatan ini juga sudah dikenal sebagai regimen oral jangka pendek untuk penderita tuberkulosis resisten obat, maka regimen ini membantu mempersingkat pengobatan jangka pendek TB RO menjadi enam bulan, yang sebelumnya 9-11 bulan.
“Kami adalah salah satu negara pertama di dunia yang melaksanakan inisiatif percontohan untuk memberikan insentif puskesmas, memberikan pelayanan TB yang terstandar meliputi diagnosis, pelaporan, dan kelengkapannya pengobatan kasus TB,” ucap Menkes Budi.
Menkes percaya bahwa dengan menyatukan kekuatan ditambah komitmen yang kuat Indonesia bisa menang melawan tuberkulosis, sehingga bisa memprakarsai Aliansi Negara-negara lainnya untuk memerangi tuberkulosis dengan Nigeria, Filipina, dan Polandia.
(Leonardus Selwyn)