Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkes Minta Penyediaan Vaksin Baru Tuberkulosis Dipercepat, Ini Alasannya

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Senin, 12 Februari 2024 |20:00 WIB
Menkes Minta Penyediaan Vaksin Baru Tuberkulosis Dipercepat, Ini Alasannya
Menkes minta penyediaan vaksin baru TB dipercepat. (Ilustrasi: Freepik.com)
A
A
A

MENTERI Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin belum lama ini menyampaikan urgensinya untuk mempercepat penyediaan vaksin Tuberkulosis (TB) baru. Mengingat saat ini, vaksin TB yang tersedia hanyalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) untuk memberikan perlindungan parsial demi mencegah TB berat pada bayi dan anak.

Sayangnya vaksin tersebut tidak cukup untuk melindungi anak dan dewasa dari TB. Menurutnya, dengan adanya vaksin TB baru dapat menjadi solusi perlindungan yang ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu, Budi Gunadi yang sebagai board member dari negara yang terdampak TB juga menyampaikan gagasannya.

Dia meyakinkan seluruh anggota negara G20 agar melakukan investasi memadai, sehingga vaksin TB baru dapat tersedia dalam tiga tahun mendatang.

“Apabila eliminasi TB ingin dicapai pada 2030, kita hanya memiliki tiga tahun untuk mengembangkan vaksin TB, agar dapat mulai digunakan di 2028. Pengembangan vaksin harus dilakukan secara fokus,” kata Menkes Budi, dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan (kemenkes), Senin (12/2/2024).

Tuberkulosis

Tidak hanya itu, dalam pengembangan vaksin TB yang efektif untuk semua kalangan usia tentu diperlukan pencapaian 90 persen penurunan insiden dan 95 persen penurunan kematian akibat TB. Oleh karena itu, vaksin TB juga berpotensi untuk menahan penyebaran TB resisten obat.

Di sisi lain, aktif ikut serta berkontribusi dalam uji klinis kandidat vaksin TB, setidaknya Indonesia juga melakukan tiga pengujian diantaranya yaitu :

1. Pengembangan vaksin Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF) yang sebelumnya telah dilakukan penelitian epidemiologi di Indonesia, yang mengungkapkan lebih dari 30 Persen populasi sampel dalam penelitian ini mungkin telah terinfeksi TB.

2. Vaksin yang dikembangkan melalui kerjasama perusahaan farmasi asal Cina, CanSinoBio, dan perusahaan biofarmasi asal Indonesia, Etana. Pengembangan vaksin ini menggunakan vektor virus dan sedang uji klinis fase pertama.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement