Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemenkes Beberkan Upaya Indonesia Deteksi Dini Kasus Tuberkulosis

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Senin, 12 Februari 2024 |11:00 WIB
Kemenkes Beberkan Upaya Indonesia Deteksi Dini Kasus Tuberkulosis
Kemenkes beberkan upaya Indonesia tangani tuberkulosis. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berbagi pengalaman Indonesia berupaya mengeliminasi Tuberkulosis (TB). Menurut Budi, Indonesia merupakan negara dengan beban tertinggi kedua TB secara global, namun telah melakukan upaya memberantas TB.

Hal itu dia sampaikan ketika menghadiri Stop TB Partnership (STP) Board Meeting ke-37 di Kota Brasilia, Brazil, baru-baru ini. Budi menyebut, Indonesia berhasil mencatatkan keberhasilan yang signifikan pada tahun lalu, yakni laporan atau notifikasi kasus tertinggi sepanjang sejarah TB di Indonesia.

“Indonesia sebelumnya hanya bisa mendeteksi kasus TB sebanyak 400-500 ribu, bahkan turun menjadi sekitar 300 ribu selama pandemi Covid-19,” ujar Budi, dalam siaran pers yang diterima MNC Portal, Minggu, (11/2/2024).

“Namun pada 2022, deteksi kasus berhasil naik menjadi 700 ribu dan 800 ribu kasus pada 2023,” kata Budi.

Budi melanjutkan, Indonesia masih terus berkomitmen untuk meningkatkan jumlah kasus yang dilaporkan hingga menjadi 900 ribu dari satu juta perkiraaan kasus TB pada tahun 2024.

Tuberkulosis

“Indonesia juga berkomitmen menyediakan pengobatan TB yang lebih singkat, memperkuat kolaborasi dengan komunitas, serta melakukan inovasi pembiayaan untuk layanan TB,” katanya.

Budi mengatakan, kerja keras, ketekunan, dan kemauan untuk belajar dan berkorban dapat membuktikan bahwa pemberantasan TB secara global bukanlah suatu kebetulan, melainkan kesuksesan masa depan yang dapat diraih bersama.

Budi menambahkan, eliminasi Tuberkulosis (TB) akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dia juga membeberkan upaya yang dilakukan pemerintah untuk memberantas TB. Upaya itu, di antaranya berkolaborasi dengan masyarakat dan kader kesehatan untuk menyaring 2,2 juta populasi berisiko tinggi TB.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement