MUNGKIN Anda pernah melihat potret Dome of the Rock di area Komplek Masjid Al-Aqsa, Kota Yerusalem, Palestina. Ya, bangunan megah itu memiliki kubah berwarna kuning mirip emas yang membuatnya semakin memukau.
Bangunan kuno itu merupkan saksi bisu peristiwa Isra Miraj baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam saat menempuh perjalanan spiritual menembus tujuh lapis langit hingga ke sidratul muntaha untuk menerima perintah shalat wajib lima waktu dari sang pencipta, Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Permata di mahkota Temple Mount atau Al-Haram Ash-Sharif adalah bubah batu berlapis emas, simbol kota yang abadi. Sesuai dengan namanya, kubah tersebut menutupi lempengan batu yang disakralkan oleh umat Islam dan Yahudi.
Qubbat Ash-Sakhrah nama lain dari Dome of the Rock. Kini, tidak berfungsi sebagai masjid melainkan kompleks yang terdapat batu besar yang diyakini tempat pijakan Nabi Muhammad saat peristiwa Isra Miraj.
(Foto: Pexels/Becca Siegel)
Hanya umat Islam yang dapat memasuki Dome of the Rock. Pengunjung dari semua agama yang berpakaian sopan dapat melihat dari luar sebagai bagian dari perjalanan di sekitar alun-alun.
Dome of the Rock terletak di kompleks Al-Haram Ash Sharif yang menjadi salah satu monumen Islam tertua di dunia. Khalifah Abdul Malik membangunnya pada tahun 691 Masehi, atau 70 tahun setelah masa pemerintahan khalifah Umar berakhir.
Motifnya cerdas, di mana khalifah ingin menanamkan rasa bangga pada penduduk muslim setempat dan menjaga mereka tetap setia pada Islam.
Mengutip laman Lonely Planet, dia juga ingin membuat pernyataan kepada orang-orang Yahudi dan Kristen;
(Foto: Pexels/Yasir Gürbüz)
“Islam adalah agama yang benar dan maha kuasa, sehingga Islam dapat membangun sebuah bangunan yang lebih megah daripada gereja Kristen manapun di lokasi yang merupakan ruang Mahakudus Yahudi, sehingga menggantikan keduanya,” kata Khalifah Abdul Malik kala itu.
Khalifah Abdul Malik lalu meminta para arsitek Bizantiumnya mengambil rotunda makam suci sebagai model mereka. Namun, interior justru menjadi gelap dan suram atau fasad batu yang sederhana seperti bangunan Kristen.
Kemudian masjid dipercantik dengan mosaik cerah dan gulungan ayat-ayat suci Alquran. Sementara, kubah puncak dilapisi emas murni yang bersinar bak cahaya terang.