SALAH satu masalah utama urologi yang diderita oleh masyarakat di Indonesia adalah batu ginjal dan saluran kencing. Saat ini, metode RIRS (Retrograde Intrarenal Surgery) telah menjadi terobosan dalam dunia bedah untuk pengobatan batu ginjal.
Sekadar informasi, RIRS adalah teknik bedah efektif dalam mengobati batu ginjal dengan metode minimal invasif. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, RIRS telah membantu banyak pasien memperoleh pemulihan yang cepat dan mengatasi masalah batu ginjal yang membuat tidak nyaman.
Metode minimal invasif ini tidak hanya efektif mengatasi masalah batu ginjal, tetapi juga memberikan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode bedah lainnya. Dokter Spesialis di RS Siloam ASRI dr. Nur Rasyid, Sp.U (K) menjelaskan mengenai beberapa jenis pengobatan atau tindakan medis untuk pasien dengan penyakit batu ginjal.
Menurutnya, terdapat beberapa tindakan medis yang dapat dipertimbangkan untuk mengobati penyakit batu ginjal. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dipilih oleh pasien adalah sebagai berikut:
1. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy(ESWL)
Merupakan metode proses non-invasif yang menggunakan gelombang kejut untuk memecahkan batu ginjal menjadi fragmen yang lebih kecil. Fragmen ini kemudian akan keluar secara alami melalui saluran kemih. Metode ini efektif untuk batu ginjal yang ukurannya relatif kecil dan tidak keras.
2. Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL)
Prosedur pengangkatan batu ginjal menggunakan alat khusus dengan membuat sayatan kecil pada kulit dengan alat endoskopi memasuki saluran ginjal. PCNL biasanya direkomendasikan untuk batu ginjal yang cukup besar atau untuk kasus yang tidak dapat diatasi dengan metode non-invasif lainnya.
3. Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)
Merupakan prosedur bedah yang diaplikasikan untuk mengobati batu ginjal dan kelainan sistem saluran kemih lainnya. Teknik ini merupakan metode minimal invasif yang telah terbukti efektif dalam mengatasi masalah batu ginjal.
Pengobatan dengan metode RIRS dilakukan dengan memasukkan alat endoskopi kecil dari saluran kemih bawah (kandung kemih) lalu naik ke saluran kemih bagian atas kemudian ke saluran didalam ginjal, alat ini bisa mencapai semua saluran di ginjal karena fleksibel.
Manfaat dan Keunggulan Metode RIRS
Dalam wawancaranya, Guru Besar Universitas Indonesia ini berfokus untuk membahas lebih detail mengenai metode RIRS. Menurutnya RIRS bermanfaat untuk melakukan diagnosis sekaligus tindakan pengobatan kelainan di saluran kencing mulaiureterhingga ke ginjal.
"Singkatnya, metode RIRS menjadi metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan pada batu ginjal dengan satu prosedur tindakan," ujar Prof. Nur Rasyid.
Beberapa keunggulan yang didapat ketika seorang pasien memilih untuk menggunakan metode RIRS pada penanganan penyakit batu ginjal, diantaranya yaitu:
1. Metode minimal invasif
RIRS merupakan prosedur yang tidak ada sayatan pada tubuh. Oleh karena itu, pasien mengalami waktu pemulihan yang lebih singkat, nyeri yang berkurang, dan risiko infeksi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode bedah terbuka.
2. Membersihkan batu ginjal lebih efektif
RIRS memungkinkan menghabiskan batu ginjal dengan akurasi yang lebih tinggi. Dengan menggunakan teknologi ureteroskop fleksibel dan sinar laser, batu ginjal yang sulit dijangkau dapat dipecahkan menjadi fragmen kecil, pasir, hingga debu dan dikeluarkan selama prosedur dan Sebagian kecil melalui saluran kemih secara alami.
3. Mengatasi batu ginjal dengan ukuran tertentu
RIRS dapat digunakan untuk mengatasi batu ginjal berukuran kurang lebih hingga dua centimeter yang sulit diangkat menggunakan metode bedah lainnya. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mencapai lokasi sulit dijangkau dalam saluran kemih atas dan ginjal dengan presisi tinggi.
RIRS memungkinkan penanganan yang disesuaikan dengan setiap pasien. Dokter spesialis yang melakukan tindakan dapat merancang strategi yang tepat berdasarkan ukuran, lokasi, dan karakteristik batu ginjal pasien.
Prinsip Kerja RIRS
Secara prinsip, metode ini dilakukan dengan memasukkan teropong kecil melalui saluran kemih bagian bawah hingga ke kandung kemih. Selanjutnya, teropong kecil akan terus masuk melalui saluran kemih bagian atas (ureter) dan masuk ke ginjal.
Dokter urologi dapat menggunakan laser untuk memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil bahkan sampai menjadi pasir dan debu, kemudian alat penghisap dengan mudah mengeluarkannya atau bisa sisanya melalui urine.
Prinsip yang digunakan dalam metode RIRS ini terbilang menguntungkan karena pendekatan minimal invasif dapat mengurangi risiko komplikasi dan mempersingkat waktu pemulihan pasien.
Prosedur ini juga memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan dan mengobati batu ginjal bahkan lokasi yang sulit dijangkau dalam sistem kemih tanpa harus melakukan sayatan atau operasi terbuka.
"Sebelum melakukan metode ini, pastikan pasien sudah menjalani laboratorium apakah mengalami infeksi, apabila diperlukan maka harus diobati infeksinyaterlebih dahulu dan toleransi operasi untuk memastikan aman selama prosedur. Dengan CT Scan dipastikan lokasi, ukuran dan kekerasan batu pada Ginjal dan saluran kemih lainnya," tutur dr. Nur Rasyid.
Perkiraan waktu yang diperlukan adalah kurang dari atau maksimal dua jam guna menghindari risiko terjadinya komplikasi seperti sepsis atau pengaruh panas dari Laser yang berlebihan.
Biasanya dokter spesilais urologi yang menangani pasien batu ginjal ini akan melakukan penjadwalan lagi, jika diperlukan penanganan lebih lanjut. Bisa satu minggu, sebulan, maksimal sebelum tiga bulan untuk melakukan tindakan selanjutnya apabila dipasang selang DJ stent.
(Leonardus Selwyn)