Penelitian lain juga menunjukkan bahwa konsumsi protein hewani yang beragam terbukti dapat menurunkan risiko terjadinya stunting, dibandingkan dengan anak yang hanya konsumsi satu jenis makanan sumber protein hewani saja.
Selain itu, riset di Jakarta Pusat, DKI Jakarta juga menunjukkan bahwa pola konsumsi pada anak usia 25-30 bulan baik yang berstatus stunting maupun normal menemukan bahwa anak yang mengonsumsi makanan rendah energi dan protein memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting.
“Di sini, yang penting adalah konsumsi makanannya harus diperhatikan, mencukupi kebutuhan untuk mendukung pertumbuhannya,” ucap Lovely.
(Leonardus Selwyn)