Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jokowi Sebut Angka Stunting di Indonesia Turun dalam 10 Tahun Terakhir, Sesuai Target?

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Jum'at, 16 Agustus 2024 |11:38 WIB
Jokowi Sebut Angka Stunting di Indonesia Turun dalam 10 Tahun Terakhir, Sesuai Target?
Presiden Joko Widodo saat pembacaan pidato sidang tahunan MPR (Foto: Tangkapan layar kaca/Okezone)
A
A
A

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan pada masa pemerintahnya angka stunting berhasil berhasil berkurang.

Hal itu diungkapkannya saat membacakan Pidato Kenegaraan Presiden RI Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI, Sidang Paripurna DPR RI Tahun 2024 yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Seperti diketahui, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 21,6 persen. Prevalensi stunting di Tanah Air sendiri sempat mencapai 37 persen pada tahun 2014.

“Angka stunting juga mampu kita kurangi dari sebelumnya 37 persen menjadi 21.5 persen di tahun 2023,” ujar Jokowi, dalam pidatonya.

Beberapa waktu lalu, Jokowi memang sempat mengemukakan ikhtiar pemerintah menekan prevalensi stunting atau tengkes dari 37 persen ke 14 persen.

Menurutnya, ini merupakan target yang sangat ambisius untuk dicapai pada tahun ini.

“Yang namanya target, kita kan memiliki target yang sangat ambisius dari 37 melompat ke 14 persen. Ini ambisius banget. Tapi, memang kita harus bekerja keras mencapai target," kata Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, prevalensi stunting di Tanah Air sejak 2014 mencapai 37 persen dan berhasil ditekan ke angka 21 persen dari total populasi balita dalam kurun 9 tahun terakhir.

Meskipun pada 2023 penurunan persentase stunting relatif kecil pada angka 0,1 persen, Presiden Jokowi tetap menghargai kontribusi daerah melalui posyandu dalam merespons persoalan tersebut.

Meski begitu, baru-baru ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga sempat menyoroti lambatnya penurunan angka stunting di Indonesia.

Ia mengungkapkan bahwa salah satu penyebab rendahnya penurunan stunting adalah belum ditemukannya model implementasi yang efektif untuk program yang telah ditetapkan.

Ia menilai ada masalah dalam eksekusi di lapangan sehingga program pencegahan stunting tidak berjalan dengan optimal.

Menurut Budi, permasalahan ini hampir terjadi di semua wilayah Indonesia. Ia menekankan bahwa tidak ada satu daerah pun yang secara konsisten berhasil menekan prevalensi stunting.

“Nggak ada satu daerah yang konsisten di satu provinsi, bahkan di satu kabupaten atau kota sedikit sekali yang bisa (konsisten),” katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement