Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Self Harm, Kondisi Gangguan Kejiwaan yang Dialami Siskaeee

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Minggu, 28 Januari 2024 |13:00 WIB
Mengenal Self Harm, Kondisi Gangguan Kejiwaan yang Dialami Siskaeee
Mengenal self harm, gangguan jiwa yang dimiliki Siskaeee. (Foto: Instagram @vip_siskaeeenya3)
A
A
A

FRANSISKA Chandra Novitasari alias Siskaeee disebut mengalami gangguan kejiwaan. Hal itu bahkan membuat sang selebgram sering menyayat tangannya hingga menimbulkan banyak bekas luka di tangannya.

Diakui kuasa hukumnya, Tofan Agung Ginting, kliennya ini sudah mengalami gangguan kejiwaan sebelum namanya terseret dalam kasus produksi film porno. Namun, setelah dia ditetapkan sebagai tersangka dan berpotensi untuk menjalani hukuman penjara, kondisi Siskaeee disebut semakin parah dan dikaitkan dengan gejala self harm.

Bahkan Tofan menyebut jika ada banyak luka sayatan di bagian tangan bintang film Kramat Tunggak tersebut.

"Jadi memang sebelumnya Mbak Siska ini pernah diperiksa kejiwaannya, mengalami gangguan jiwa dan memang kalau dilihat di tangannya ada banyak sekali bekas sayatan," ujar Tofan saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis, 25 Januari 2024.

Siskaeee

Lantas, apa itu self harm? Berikut ulasannya, dilansir dari laman Health Direct, Minggu, (28/1/2024).

Self-harm diartikan sebagai tindakan seseorang menyakiti dirinya sendiri dengan sengaja (on-engence). Meski begitu, kategori orang yang melalukan self harm ini tidak memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Bagi mereka yang melakukan self harm, hal tersebut bisa menjadi cara untuk mengekspresikan atau mengendalikan pikiran atau perasaan yang menyusahkan.

Ada banyak alasan orang menyakiti diri sendiri, dan alasan setiap orang berbeda-beda. Perilaku self harm sendiri mungkin merupakan cara seseorang untuk mengelola kesusahan atau perasaan menyakitkan. Ini juga mungkin memberikan kelegaan jangka pendek dari perasaan ini.

Bagi kebanyakan orang, perasaan lega setelah melakukan self harm hanya bersifat jangka pendek. Hal ini dapat mengakibatkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri lagi. Perilaku self harm sendiri bisa terjadi pada siapa saja dan di segala usia, termasuk remaja.

Alasan untuk melakukan self harm sendiri dapat mencakup: menghadapi perasaan dan ingatan yang menyusahkan, mengomunikasikan kebutuhan akan dukungan sebagai tanda lahiriah dari rasa sakit batin, menghukum diri sendiri karena perasaan bersalah atau malu, kesepian.

Pemicu untuk menyakiti diri sendiri dapat mencakup: intimidasi, masalah di sekolah atau pekerjaan, hubungan masalah harga diri rendah. Orang yang hidup dengan masalah kesehatan mental atau mereka yang pernah mengalami pelecehan fisik, emosional atau seksual mempunyai risiko lebih tinggi untuk melakukan tindakan self harm.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement