Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Hadiri ASEAN Tourism Forum 2024 di Laos, Apa Saja yang Dibahas?

Nanda Dwi Cahyani , Jurnalis-Rabu, 24 Januari 2024 |15:03 WIB
Indonesia Hadiri ASEAN Tourism Forum 2024 di Laos, Apa Saja yang Dibahas?
Delegasi Kemenparekraf hadiri ASEAN Tourism Forum 2024 di Laos (Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf)
A
A
A

INDONESIA melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memulai rangkaian kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2024 yang diawali dengan The 59th ASEAN NTO’s Meeting guna membahas rencana strategis pengembangan pariwisata di ASEAN dan inisiatif lainnya.

“Kehadiran Indonesia dalam ATF 2024 ini akan menyampaikan laporan-laporan kegiatan dan program yang telah dilakukan sebelumnya di level teknis, terutama yang sudah dilakukan pada saat Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu," ungkap Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Paham, saat NTO's meeting ASEAN Tourism Forum (ATF) 2024 di Landmark Mekong Riverside, Laos, mengutip laman Kemanparekraf, Rabu (24/1/2024).

Martini Paham, yang akrab dipanggil Diah, menjelaskan, dalam ASEAN NTO’s Meeting terdapat sejumlah hal yang menjadi agenda pembahasan. Implementasi ASEAN Tourism Strategic Plan (ATSP) 2016-2025 dibahas satu persatu pada 4 (empat) komitenya: ASEAN Tourism Committee Meeting (ATCC), ASEAN Tourism Professional Monitoring Committee (ATPMC), ASEAN Sustainable and Inclusive Tourism Development Committee (ASITDC), dan ASEAN Tourism Resourcing, Monitoring and Evaluation Committee (ATRMEC).

Selain itu dibahas pula kerjasama sub regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-the Philippines East Asia Growth Area (BIMP-EAGA) yang berjalan selaras dengan kerja sama ASEAN.

ASEAN Tourism Forum 2024 di Laos

(Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf)

Berkaitan dengan Strategic Plan 2025 and Beyond, Indonesia juga berupaya memberikan masukan mengenai nilai-nilai Blue, Green, and Circular Economy yang akan membawa pengaruh positif untuk pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di ASEAN dan secara global.

"Kita harus memposisikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkualitas yang diakui secara global, dengan nilai-nilai utama seperti keberlanjutan dan inklusivitas. Dengan menganut nilai-nilai ini, Indonesia yakin bahwa hal ini sejalan dengan tujuan ASEAN Tourism Strategic Plan (ASTP), yang memandang ASEAN sebagai tujuan wisata berkualitas dan berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial-ekonomi komunitas ASEAN," ujar Diah.

Pada ASEAN NTO’s Meeting kali ini, Indonesia menyampaikan dua agenda yaitu Indonesia Tourism Investment Forum 2024 dan Indonesia menjadi tuan rumah untuk acara the UNWTO Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di tahun ini.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memastikan dirinya akan hadir secara langsung dalam event tahunan pariwisata terbesar di kawasan ASEAN tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement