RSUP Fatmawati telah berhasil melakukan operasi transplantasi ginjal perdananya pada Senin, 22 Januari 2024. Diketahui ini merupakan salah satu bagian dari program pengampuan layanan urologi-nefrologi seperti yang digaungkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, untuk memeratakan layanan kesehatan di Indonesia.
Pendonor dan resipien transplantasi ginjal tersebut ialah seorang ibu berusia 41 tahun dengan mendonorkan ginjal kirinya kepada anak perempuannya yang berusia 20 tahun, akibat mengalami gagal ginjal sejak Oktober 2023, yang disebabkan penyakit glomerulonefritis kronik atau peradangan ginjal.
Sebelum menjalani operasi, tentunya ibu dan anak tersebut terlebih dahulu menjalani pemeriksaan oleh dokter dan persiapan lain seperti yang sudah dimatangkan sejak beberapa bulan lalu. Mulai dari administrasi, Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, dan prasarana.
Setelah itu baru dilanjutkan dengan melakukan wawancara kelayakan medikolegal oleh tim hukum dan advokasi, serta berbagai pemeriksaan penunjang lainnya. Direktur Utama RS Fatmawati, dr Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan pelayanan ini dilakukan sebagai bentuk wujud dari transformasi kesehatan pilar pelayanan rujukan.
Karena pelayanan ginjal ini masuk ke dalam pelayanan penyakit prioritas selain kanker, jantung, dan stroke.
“Upaya ini adalah upaya di hilir dengan maksud menekan biaya yang akan terjadi bagi orang-orang yang akan cuci darah secara rutin. Itu akan jauh lebih besar,” kata dr Syahril, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Selasa (23/1/2024).
Menurutnya, dengan Kementerian Kesehatan RI yang saat ini telah memiliki program untuk mengawali di hulu dengan preventif daripada hilir, dapat membangun kebiasaan-kebiasaan yang dapat mencegah terjadinya gangguan ginjal.
Lebih lanjut, Ketua Tim Transplantasi Ginjal, dr Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD, KGH, FINASIM membeberkan kondisi terakhir pendonor saat ini sudah mulai stabil dan sudah menjalani perawatan seperti biasa, sementara kondisi resipien juga sudah baik. Artinya, sejauh ini fungsi ginjal aman dan berlangsung baik.
“Resipien akan dirawat secara intensif, saat ini masuk ke dalam perawatan ICU. Kemudian di rumah sakit Fatmawati sudah mengembangkan ICU bertekan positif yang kami khususkan untuk resipien transplantasi organ untuk meminimalkan infeksi pasca-operasi,” ucapnya.
(Leonardus Selwyn)