QATAR tengah menjadi sorotan pencinta sepakbola khususnya di Asia lantaran tahun ini menjadi tuan rumah Asian Cup atau Piala Asia 2023 edisi ke-18. Hajatan akbar itu digelar mulai 12 Januari hingga 10 Februari 2024 mendatang.
Turnamen sepak bola terbesar di Asia itu diikuti oleh tim nasional sepakbola dari 24 negara, termasuk Indonesia.
Bicara soal tuan rumah, Qatar ialah negara Asia Barat di Jazirah Arab berbatasan dengan Arab Saudi dan Teluk Persia. Pada abad ke-21, Qatar muncul sebagai negara berpengaruh terbesar di Dunia Arab dan menjadi kekuatan utama di wilayah tersebut.
Mengutip dari laman World Atlas, berikut sepuluh fakta menarik tentang negara Qatar.
1. Donatur utama jaringan media Al Jazeera
Al Jazeera Media Network (AJMN) adalah konglomerat media global yang didanai oleh negara Qatar. AJMN bertindak sebagai perusahaan induk dari Al Jazeera yang berpusat di Doha, ibu kota Qatar.
Secara global, AJMN memiliki biro terbesar kedua setelah BBC. Al Jazeera awalnya diluncurkan sebagai Satelit Al Jazeera pada tanggal 1 November 1996. Sejak itu, mengalami pertumbuhan dan perluasan hingga sekarang.
(Foto: Instagram/@in_my_focus.nk)
2. Sangat kaya
Menurut CIA World Factbook, Qatar memiliki PDB per kapita sebesar USD124.500 (Rp2 miliar) pada tahun 2017. Menempatkan Qatar sebagai negara terkaya kedua di dunia setelah Liechtenstein di Eropa. Qatar hanya memiliki tingkat pengangguran sebesar 0,1 persen pada tahun 2013.
Menurut undang-undang perusahaan di negara tersebut, setiap usaha bisnis yang dibuka di Qatar harus memiliki 51 persen kepemilikan atas usaha oleh warga negara Qatar.
3. Ekonomi bergantung pada pertambangan minyak
Cadangan minyak terbukti sebesar 15 miliar barel dan ladang gas, Qatar memiliki 13 persen cadangan sumber daya energi dunia. Oleh karena itu, negara ini memiliki sumber daya minyak untuk menopang perekonomian selama bertahun-tahun.
Minyak sebagai tulang punggung perekonomian Qatar, fluktuasi harga minyak juga mempengaruhi perekonomian secara signifikan. Misalnya, antara tahun 1982 dan 1989, perekonomian menghadapi kemerosotan akibat jatuhnya harga minyak dan penerapan kuota OPEC pada produksi minyak mentah.
4. Tidak memiliki hutan
Qatar tidak memiliki hutan alami. Iklim kering di negara ini tidak mendukung pertumbuhan tutupan pohon yang lebat. Hanya sejumlah kecil spesies tumbuhan yang tumbuh, terutama semak belukar gurun. Akasia adalah spesies yang paling umum tumbuh di sini dan sebagian kecil hutan bakau ditemukan di sepertiga bagian utara Qatar.
(Foto: Instagram/@visit_doha)
5. Andalkan perburuan mutiara sebelum temukan minyak
Selama berabad-abad, perburuan mutiara merupakan salah satu sumber pendapatan utama masyarakat Qatar. Ini populer sejak tahun 224 M pada masa pemerintahan Kekaisaran Sasanian.
Namun, ketika Jepang memperkenalkan mutiara budidaya ke pasar dunia pada tahun 1920an dan 1930an, industri mutiara Qatar mengalami penurunan. Penemuan minyak di Qatar pada tahun 1940 menjadi penyelamat dan membantu perekonomian pulih dan berkembang.
6. Kontribusi CO2 per kapita tertinggi di dunia
Menurut data Bank Dunia tahun 2014, emisi CO2 per kapita di Qatar adalah 43,9 metrik ton per kapita. Karbon dioksida tertinggi di dunia. Dengan demikian, warga Qatar memiliki salah satu jejak karbon tertinggi di dunia yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.