Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sejarah dan Asal-usul Pulau Seram, Tanah Subur Penghasil Rempah di Indonesia Timur

MNC Portal , Jurnalis-Senin, 08 Januari 2024 |11:00 WIB
Sejarah dan Asal-usul Pulau Seram, Tanah Subur Penghasil Rempah di Indonesia Timur
Pulau Seram, Maluku Tengah (Foto: Instagram/@yani_smi)
A
A
A

PULAU Seram ialah salah satu di antara banyaknya pulau yang berada di gugusan Kepulauan Maluku. Melansir jalurrempah.kemdikbud.id, Pulau Seram dikenal sebagai salah satu kepulauan yang menjadi penghasil rempah-rempah terbaik di Nusantara.

Hal ini karena Pulau Seram memiliki geografis yang baik untuk pertumbuhan rempah dan berbagai hasil alam lainnya.

Beberapa hasil alam andalan pulau ini antara lain adalah cengkeh, madu, damar, gerabah dan lainnya. Oleh karenanya, wajarlah jika Pulau Seram banyak menjadi incaran penjajah di masa lampau.

Mengenai asal-usul penamaan Pulau Seram, ada dua versi kenapa pulau ini dinamakan nama Seram.

Pulau Seram

Pulau Seram (Foto: Instagram/@neng_rinceu)

Versi pertama menyebutkan jika nama Pulau Seram diambil dari seorang lelaki tua yang tinggal di ujung timur Pulau Seram yang kini bernama Kampong Gesser.

Konon, zaman dahulu lelaki ini kerap kali melakukan barter dengan para pedagang dari luar pulau. Namun, di masa itu belum ada bahasa yang bisa membuat keduanya berkomunikasi secara langsung.

Alhasil, lelaki tua itu menyebut para pedagang dengan sebutan batih atau batik. Sebaliknya, para pedagang menyebut si lelaki tua dengan sebutan Selan atau Siran.

Lambat laun, sebutan Selan atau Siran itu merebak ke seluruh pulau. Semua orang luar menyebut seluruh masyarakat di pulau ini dengan sebutan itu. Hingga pada akhirnya, kata Selan atau Siran berkembang menjadi Seram yang menjadi nama pulau ini sampai sekarang.

Adapun versi kedua dan lebih terkenal disebutkan bahwa nama Pulau Seram berkaitan dengan bencana dahsyat yang menimpa pulau ini pertama kali.

Dalam mitologi kebinasaan Nusa Ina atau Pulau Seram, dikisahkan oleh masyarakat bahwa bencana pertama pulau ini disebabkan oleh hujan lebat yang turun secara terus menerus pada zaman dahulu.

Akibatnya, sungai-sungai besar meluap dan mengalir ke laut membuat air laut naik dan menutupi seluruh daratan di Pulau Seram.

Infografis Wisata Bawah Laut Indonesia

Konon, air saat itu naik setinggi Gunung Kabau, Unaheli, Ala, Lumute, Reirenisiwa, Kakopi, Hoale, Musele Inai, dan pegunungan Lube di Seram Timur. Hal ini membuat Pulau Seram mengalami perubahan bentuk fisik yang cukup signifikan.

Singkat cerita, air membeku lalu kembali mencair dan surut. Akan tetapi, daratan mengalami kerusakan yang besar dan wilayah yang tergenang menjadi kekeringan dan membentuk daratan lain. Semua kerusakan itu kemudian meninggalkan inti pulau dari Nusa Ina yang dinamakan Seram atau Pulau Seram.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement