“Untuk mendorong kelahiran anak pertama, dukungan kebijakan di sektor perumahan sangatlah penting, sementara dukungan di sektor pendidikan menjadi penting untuk kelahiran dua anak atau lebih,” jelas Park Jin Baek, peneliti dan penulis laporan tersebut.
Studi yang sama juga mencatat bagaimana pengaruh harga rumah terhadap keputusan untuk memiliki anak, menjadi lebih cepat selama bertahun-tahun. Pada akhir tahun 1990-an, dibutuhkan waktu sekitar sepuluh bulan untuk melihat perubahan angka kelahiran setelah harga rumah naik. Namun sejak pertengahan tahun 2010-an, reaksi ini terjadi lebih cepat.
"Upaya-upaya yang ada harus fokus pada perluasan pasokan perumahan, seperti perumahan tipe akumulasi ekuitas yang memungkinkan pengantin baru dengan dana terbatas atau tidak mencukupi agar bisa membeli rumah deng awal minimal dan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga rumah,” pungkas Park Jin Baek.
(Rizky Pradita Ananda)