Di sepanjang jalan terdapat 99 Asmaul Husna (nama-nama Allah yang mulia) sebagai simbol bahwa Dia akan selalu ada membantu setiap hambaNya yang membutuhkan pertolongan, karena segala urusan makhluk di muka bumi ini tak lain berada pada genggamanNya.
Di ujung lorong, pengunjung akan disambut dengan sebuah jembatan dengan atap yang dihiasi bendera dari berbagai negara yang telah membantu Banda Aceh saat terkena bencana tsunami.
Ini merupakan suatu bentuk penghormatan untuk negara-negara tersebut. Mulai dari Turki, Republik Ceko, Swedia, Finlandia, Rusia, Malaysia, Singapura, hingga Jepang.
Setelah melewati jembatan, pengunjung kembali disambut dengan berbagai foto ketika bencana tsunami terjadi.
(Foto: MPI/Devi Ari Rahmadhani)
Tak hanya itu saja, di sana terdapat ruangan yang memutar video asli kala gempa dan tsunami di Banda Aceh benar-benar terjadi.
Video yang ditayangkan berdurasi 9 menit. Pengunjung akan dibuat merinding kala menyaksikan video tersebut. Kala itu warga Banda Aceh kalang kabut menyelamatkan diri masing-masing. Ada yang berusaha naik ke atas pohon ada yang berlarian tanpa tujuan.
Tidak hanya sampai di situ, dalam video tersebut pun memperlihatkan kondisi Banda Aceh yang langsung berubah total dalam hitungan menit.