VIRUS Covid-19 varian baru berhasil menginfeksi sejumlah negara dan menyebabkannya peningkatan kasus hingga dua kali lipat. Varian virus EG.5 yang mendominasi Singapura, telah membuat sub garis keturunannya yaitu HK.3 dengan setidaknya 70 Persen kasus mendominasi varian tersebut.
Menanggapi kejadian tersebut, Dokter Spesialis Paru, dr Erlina Burhan, mengatakan selain varian EG.5, terdapat varian lainnya yang perlu diperhatikan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Selain varian EG.5 WHO juga memberi perhatian kepada varian BA.2.86,” kata dr Erlina, dikutip dalam akun X miliknya @erlinaburhan, Rabu (6/12/2023).
Menurutnya, WHO telah menaikkan status varian dari 'variant of interest' menjadi 'variant under monitoring', dengan protein lonjakan yang terdapat pada varian tersebut maka ia mempunyai 30 mutasi, dan kekebalan vaksinasi yang bisa ditembus olehnya. Walaupun penyebarannya tidak berkembang.
Lebih lanjut, dari beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan menginfeksinya sudah menghilang, namun varian BA.2.86 bisa terus berevolusi dan kemungkinan memiliki potensi jadi lebih kuat.

“Tidak salah memang jika warga menjadi resah. Untuk saat ini mari jadikan alarm saja. Di Singapura sendiri (varian EG.5) tidak terjadi lonjakan pasien yang harus mendapat perawatan ke rumah sakit, artinya gejala yang dirasakan memang tidak berat,” ucap dr Erlina.
Tindakan pencegahan pun perlu dilakukan dalam kondisi seperti ini, dr Erlina mengatakan selain berfokus kepada menjaga perilaku hidup tetap sehat, makanan makanan dengan gizi seimbang, serta menggunakan masker di tempat ramai pun jangan sampai terlewatkan.
Tidak lupa dr Erlina juga menyampaikan kepada masyarakat apabila merasa sakit seperti di tenggorokan, batuk, pilek, demam, dan kelelahan maka segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan, serta ditambah melakukan vaksinasi tambahan untuk menunjang imunitas tubuh.
“Idealnya ya kita melakukan vaksinasi booster lagi, terutama untuk lanjut usia dan yang memiliki komorbid,” tutur dr Erlina.
(Leonardus Selwyn)