Sumber lain juga mengungkapkan bahwa,l pemanfaatan dari laron sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat yang ada di desa, terutama kawasan Boyolali. Dimana kawasan ini adalah daerah pertanian dan jauh dari laut.
Sehingga guna mendapatkan protein yang berasal dari ikan atau hewan laut lainnya cukup sulit. Maka laron pun digunakan sebagai pengganti protein hewani. Laron dapat diolah dengan berbagai cara, mulai dari sekedar sangrai, goreng dengan telur, dijadikan bothok, hingga yang cukup dikenal adalah dijadikan rempeyek.
Proses membuat peyek laron ini sangat sederhana, serupa dengan membuat rempeyek kacang. Anda memerlukan bahan-bahan seperti tepung beras yang dicampur dengan air, kemudian diberi bumbu (biasanya garam, bawang putih yang telah dihaluskan dan irisan daun jeruk), dan terakhir diberi bahan pengisi berupa laron.
Adonan akan digoreng hingga kering sampai memiliki tekstur yang renyah. Peyek laron bisa disajikan secara langsung sebagai camilan, atau digunakan sebagai lauk dan dimakan dengan nasi.
(Martin Bagya Kertiyasa)