Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Filler Bokong, Bikin Tubuh Lebih Ideal

Syifa Fauziah , Jurnalis-Senin, 04 Desember 2023 |23:05 WIB
Mengenal Filler Bokong, Bikin Tubuh Lebih Ideal
Mengenal filler bokong. (Foto: Freepik)
A
A
A

Lebih lanjut dr Dave mengatakan treatment ini dilakukan dengan tingkat kebersihan yang sangat tinggi, mengingat bokong merupakan area yang kotor. Saat pengerjaan dokter akan memberi rambu-rambu ketika kanula dimasukan ke area bokong.

"Jangan sampai kanula ini mendekati area ini (anus), karena area kotor. Jadi area itu kita tutup untuk mencegah infeksi," tuturnya.

Setelah cairan itu disuntikkan ke titik-titik yang diinginkan, area bokong itu akan dimassage, tujuannya agar konturnya lebih baik dan meratakan cairan tersebut.

"Nantinya cairan itu akan berikatan dengan kulit kita, jaringan di dalam kulit. Lama-lama akan menyatu dengan tubuh dan biasanya pada pasien yang sudah dikerjakan (filler bokong) akan minta lagi," tuturnya.

Dokter yang bertugas di Lucille Skin Clinic, Surabaya ini mengatakan treatment filler bokong aman dilakukan, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sesudah dan sebelum treatment tersebut.

"Selama dua minggu tidak boleh konsumsi obat-obatan yang gampang berdarah karena bisa menyebabkan memar, hindari obat-obatan untuk demam dan nyeri seperti ibuprofen dan steroid. Jangan olahraga berat sebelum dan sesudah tindakan selama dua minggu, tidak boleh minum alkohol," paparnya.

Setiap tindakan tentunya ada efek samping, begitu juga dengan filler bokong. Dokter Dave menjelaskan biasanya setelah tindakan area bokong akan mengalami kebas. Pasien yang sudah melakukan treatment ini tidak boleh duduk selama setengah jam.

"Pas tindakan pasien tengkurap, setelah tindakan sebaiknya duduk di sofa karena tekanannya lebih nyaman. Sehingga hasilnya lebih," jelasnya.

Menurut dr Dave, filler bokong bisa dilakukan oleh siapa saja mulai usia 18 tahun ke atas. Namun tidak disarankan untuk ibu hamil karena posisi pengerjaannya yang tengkurap.

Sementara itu, bagi ibu yang baru melahirkan dengan sedang menyusui sebenarnya tidak ada pantangan, namun seorang dokter tentunya harus lebih berhati-hati.

"Kalau ibu hamil dan menyusui kita lebih over protektif, kita minta paling enggak di atas 6 bulan. Jujur ini tindakan elektif dan tambahan aja, kalau bisa ibu tidak menyusui baik. Tapi kalau ibunya pengen buat saya sarankan at least 6 bulan," pungkasnya.

(Endang Oktaviyanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement