SERANGAN Israel yang membabi buta terhadap Palestina mendapat sorotan dari masyarakat dunia. Banyak sekali warga Palestina yang menjadi korban serangan bom tersebut, baik korban luka maupun korban jiwa.
Namun, ternyata ada yang lebih menyeramkan ketimbang serangan bom yang diluncurkan Israel. Salah satunya adalah penyakit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit lebih mematikan untuk warga Palestina.
Juru bicara WHO melaporkan, akan lebih banyak orang bisa meninggal karena penyakit dibandingkan akibat pemboman di Jalur Gaza jika sistem kesehatannya tidak segera diperbaiki. Sebab, saat ini terdapat lonjakan kasus diare pada anak-anak.
“Pada akhirnya kita akan melihat lebih banyak orang meninggal karena penyakit dibandingkan dengan yang kita lihat akibat pemboman jika kita tidak mampu mengembalikan (menyatukan) sistem kesehatan ini,” kata Margaret Harris dari WHO pada briefing PBB di Jenewa, dikutip dari Reuters, Kamis (30/11/2023).
Dirinya sangat khawatir terkait peningkatan penyakit menular ini, khususnya diare pada bayi dan anak-anak. Diketahui, kasus diare pada anak-anak berusia lima tahun ke atas melonjak hingga lebih dari 100 kali lipat dari tingkat normal pada awal November.
“Semua orang di mana pun kini mempunyai kebutuhan kesehatan yang sangat mendesak karena mereka kelaparan karena kekurangan air bersih dan (mereka) berdesakan,” ucap Margaret.
Kondisi kesehatan terkini anak-anak di Palestina
James Elder selaku juru bicara Badan Anak-anak PBB di Gaza mengatakan, rumah sakit di wilayah tersebut penuh dengan anak-anak yang menderita luka bakar dan pecahan peluru serta gastroenteritis karena meminum air kotor.