KINI Indonesia sudah memasuk musim pancaroba. Di sejumlah daerah sudah turun hujan meskipun masih sedikit intensitasnya.
Saat masuk pergantian musim, masyarakat jangan lengah. Imunitas dan kondisi badan perlu ditingkatkan. Apalagi penyakit mudah masuk saat imunitas turun.
Dikutip dari Window of World, berikut sejumlah penyakit yang biasa menyerang manusia saat musim pancaroba,
1. Influenza
Virus influenza atau flu banyak terjadi pada musim hujan. Virus ini menyerang sistem pernapasan manusia seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Flu bisa sembuh dengan sendirinya dan masuk dalam kategori Self Limited Disease. Namun pada balita, dan lansia di atas 65 tahun, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Anda hanya perlu istirahat yang cukup dan banyak mengonsumsi air putih untuk meredakan gejala flu yang diderita. Dokter akan merekomendasikan obat antivirus untuk mengobati masuk angin. Sedangkan untuk mencegah infeksi virus influenza, maka vaksinasi bisa dilakukan dan diulang setiap tahun.
2. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
ISPA sering menyerang saat masa pancaroba, apalagi orang yang imunitasnya lagi turun. Gejala dari infeksi saluran pernapasan bagian bawah adalah batuk berat dan terkadang disertai dahak dan lendir. Gejala lain yang mungkin dialami adalah sesak napas, frekuensi pernapasan meningkat, dada terasa sesak, atau suara saat sedang bernapas.
Infeksi saluran pernapasan bagian bawah dapat mencakup bronkitis, pneumonia, dan bronkiolitis. Infeksi saluran pernapasan ini ditularkan melalui droplets atau tetesan air liur yang mengandung virus, saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Kontak tidak langsung melalui permukaan yang telah terkontaminasi virus atau sentuhan tangan orang yang terinfeksi juga berpotensi menularkan penyakit ini.
BACA JUGA:
3. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Pada musim pancaroba terutama awal musim hujan kasus DBD meningkat di berbagai daerah. Pada 2014 kasus DBD ditemukan hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini kemungkinan karena virus dengue dapat bertahan hidup di iklim tropis dan berkembang lebih banyak pada musim hujan.
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Gejala DBD antara lain demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri pada bagian belakang mata, nyeri otot dan sendi, lemas, mual, muntah, mudah memar, munculnya bercak pada kulit, hingga pendarahan ringan di sekitar gusi dan hidung. Komplikasi dari DBD yaitu pendarahan hebat, syok, dan kematian.