"Dengan turun 86 persen kasus dengue yang dirawat itu maka bisa melihatnya dari sisi penghematan BPJS rawat inap. Kami mengingat sekitar 2017 di satu kabupaten bisa sampai Rp8-9 miliar untuk dengue, ini sebuah potensi penghematan yang besar," katanya.
Lebih lanjut Prof Uut menyebut penghematan juga terjadi pada anggaran fogging yang semula 200 kali, kini hanya sembilan kali saja.
"Dinkes Jogja bilang, penghematannya (fogging) sekitar Rp200 juta. Uangnya kemudian bisa direlokasi untuk melakukan kegiatan berbeda, itu di skala kecil," katanya.
(Leonardus Selwyn)