Ya, bayi-bayi prematur Gaza dievakuasi dari RS Al Shifa menggunakan ambulans, lalu melewati perbatasan Rafah, baru akhirnya mencapai tujuan yaitu di Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emairati di Rafah, Mesir.
Al-Saik dan para ibu bayi prematur Gaza lainnya mengaku lelah dengan proses itu, tapi bagaimana pun seorang ibu akan lakukan apapun demi kehidupan bayinya. Bahkan al-Saik harus meninggalkan anak-anaknya yang lain di Gaza.
"Saya bahkan tidak sempat memeluk anak-anak saya yang lain, karena saya tidak bisa meninggalkan bayi saya dalam keadaan seperti ini. Saya tidak mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga saya," ungkap al-Saik seraya air mata membanjiri pipinya.
"Sesuatu mungkin terjadi pada mereka, bisa saja mereka dibom dan saya tidak ada di dekat mereka," tambah Al-Saik terisak tangis.
(Dyah Ratna Meta Novia)