Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jepang Wajibkan Turis Indonesia Tes TBC Tahun Depan, Apa Alasannya?

Chindy Aprilia , Jurnalis-Senin, 20 November 2023 |09:02 WIB
Jepang Wajibkan Turis Indonesia Tes TBC Tahun Depan, Apa Alasannya?
Suasana di Bandara Haneda, Jepang (Foto: Instagram/@haneda.airport_official)
A
A
A

MENTERI Kesehatan Jepang, Keizo Takemi berencana mewajibkan tes tuberkulosis (TBC) terhadap wisatawan yang datang ke negaranya untuk kunjungan lebih dari tiga bulan.

Enam negara yang kena aturan itu yakni Filipina, Vietnam, China, Indonesia, Nepal, dan Myanmar.

Langkah tersebut dimbil menyusul meningkatnya jumlah pasien TBC di negeri sakura yang ternyata berasal dari negara-negara tersebut.

Takemi menjelaskan orang-orang dari negara tersebut akan terlebih dahulu diminta tes TBC di institusi medis yang telah ditunjuk pemerintah Jepang, sebelum melakukan perjalanan ke negaranya.

Jepang

(Foto: Instagram/@jason.visuals)

Namun, jika wisatawan tersebut ternyata ditemukan hasil positif pada tesnya, maka Jepang tidak akan mengeluarkan visa kepada mereka.

Karena meningkatnya jumlah pasien TBC kelahiran asing di Jepang, membuat kementerian terkait akhirnya memutuskan pada 2018 untuk memperkenalkan pengujian, tetapi rencananya tersebut tertunda.

“Kami sedang membuat persiapan untuk implementasi sesegera mungkin,” kata Takemi, melansir The Asahi Shimbun.

“Kami berharap untuk memulai di tahun fiskal berikutnya,” tambahnya.

Berdasarkan data 2022 yang didapat oleh Kementerian Kesehatan Jepang, sebanyak 10.235 pasien TBC baru saja terdaftar di Jepang. Namun pada 2021, ternyata kasus TBC di negara tersebut mengalami penurunan dan di bawah 10 per 100 ribu populasi.

Sehingga, hal itu membuat warga Jepang kini menjadi negara 'endemik rendah' untuk TB itu sendiri seperti yang diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Bandara Haneda, Jepang

(Foto: Instagram/@haneda.airport_official)

Namun, sebanyak 11,9 Persen pasien TBC baru yang berasal dari luar negeri tersebut ternyata rasionya mengalami peningkatan, yang menjadikan kasus penderita dari negara-negara dengan kasus TBC tinggi dianggap mengembangkan penyakit saat berada di Jepang.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement