"Pada masa revolusi digunakan Bung Tomo kerap memompa semangat memberikan pidato di Stadion Gajayana ini. Beliau memompa semangat perjuangan para pejuang. Makanya kenapa Bung Tomo itu kan ada rumah di Malang, di Jalan Ijen. Jadi beliau sering jalan dari rumahnya ke Stadion Gajayana untuk memimpin pasukan perjuangan," ucap Eko Irawan, dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.
Bahkan konon stadion yang kini berada di Jalan Semeru Malang itu menjadi markas militer para pejuang di kota untuk mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan arek-arek Malang pun akhirnya membuahkan hasil, sehingga Belanda dan sekutunya mengakui kedaulatan Indonesia.
"Di Stadion Gajayana ini pula para tentara Belanda dan sekutu yang dikomandoi oleh Komandan KNIL Jawa Timur Jenderal Mayor JA Scheffelaar di 6 April 1950, menyerahkan kekuasaannya ke Kolonel Sungkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur," ungkap dia.
BACA JUGA: