PAPUA Nugini atau PNG terletak di timur Indonesia, berbatasan dengan Provinsi Papua. Negara beribu kota Port Moresby tersebut memiliki berbagai kelompok etnis. Papua Nugini dinobatkan sebagai negara dengan bahasa terbanyak di dunia.
Papua Nugini memiliki 840 bahasa, jauh lebih banyak dari Indonesia yang hanya punya 711 bahasa. Dari sekian banyak bahasa di Papua Nugini, hanya tiga bahasa resmi yang digunakan yaitu bahsa Tok Pisin, Hiri Motu, dan Inggris.
Papua Nugini dengan populasi lebih 10 juta jiwa adalah negara yang unik dengan keanekaragaman budaya dan geografis yang menakjubkan seperti pegunungan, hutan hujan, pantai, dan pulau-pulau, dan sebagainya.
PNG juga memiliki tradisi dari suku asli yang tinggal di wilayah tersebut, seperti seni dan tarian tradisional Huli Wigmen, yang merupakan bagian penting dari budaya mereka. Bahkan terdapat juga suku Korowai, yang diyakini masih menganut kanibalisme.

Hari Wayang Nasional, Simak 5 Fakta Menarik tentang Wayang!
Berikut sepuluh fakta menarik Papua Nugini dilansir dari channel YouTube Data Temu.
1. Sejarah Papua Nugini
Papua Nugini resmi menjadi negara merdeka pada tanggal 16 September 1975, di mana sebutan New Guinea diberikan oleh Ortis de rates, yaitu orang Spanyol yang datang dan memberikan nama tersebut pada tahun 1545, karena menurutnya penduduk negara ini serupa dengan penduduk di Guinea, Afrika.
Australia pernah menduduki negara ini pada perang dunia pertama terjadi, di mana saat itu masih dijajah oleh Jerman. Pasalnya, pada tahun 1946 LBB memberikan kuasa kepada Australia untuk menguasai Nugini, hingga ditetapkan sebagai penguasa atas kedua wilayah Papua dan Nugini.

Bendera Papua Nugini (Wikipedia)
Namun, berdasarkan UU Identitas Nasional tahun 197, kedua wilayah tersebut menjadi negara Papua Nugini yang disingkat menjadi PNG.
Serta, pada tahun 1975 negara ini merdeka, tanpa melakukan perang, dan menjadi anggota Persemakmuran Inggris atau Commonwealth.
BACA JUGA:
2. Bukan anggota ASEAN
Meskipun wilayah negara ini berada dekat di Benua Asia, namun secara resmi bahwa Papua Nugini tidak termasuk dalam kawasan Asia. Sebab, Papua Nugini memiliki letak geografis yang dianggap bagian dari kawasan Oseania, yang meliputi kepulauan pasifik di sekitarnya.
Meskipun, pernah masuk menjadi daftar negara di kawasan Asia Tenggara, namun karena letak geografis tersebut yang membuat negara ini bukan anggota ASEAN.
3. Sistem pemerintahan
Pasalnya, negara ini mengakui Ratu Inggris sebagai kepala negara, yang diwakili oleh Gubernur Jenderal dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahannya. Karena itu, Papua Nugini menganut sistem pemerintahan Monarki Konstitusional Realm Commonwealth.
Ibu kota negara ini adalah Port Moresby, yang didirikan pada tahun 1873 dengan luas wilayahnya sekitar 462.000 km2, serta menjadi tempat bagi 360.000 jiwa. Bahkan, kawasan ini menjadi kota pasifik selatan terbesar di luar Australia dan Selandia Baru.
BACA JUGA:
4. Punya beragam faktor pertambangan industri
PNG memiliki jumlah populasi sekitar 9 juta penduduk, dan memperoleh pendapatan domestik berdasarkan paritas daya beli sebesar $28,01 miliar atau sekitar Rp438 triliun, serta memiliki pendapatan perkapitanya sebesar $3.500 atau Rp54 juta.
Tak hanya, negara ini juga memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, namun karena adanya hambatan dari kepemilikan lahan hingga biaya pembangunan infrastruktur, sehingga sumber daya alam tersebut belum dapat dialokasikan dengan maksimal.

Warga Papua Nugini (BBC Indonesia)
Hal ini juga mempengaruhi pada sektor pertambangan yang sulit dikembangkan. Namun, PNG memiliki beragam sektor industri seperti pertambangan minyak, emas, tembaga, dan perak, di mana sekitar 85 persen penduduk negara ini bergantung pada penghasilan dari sektor pertambangan tersebut.
5. Negara berkembang yang hidup dalam kemiskinan
Meskipun memiliki sektor industri dan alam yang menakjubkan, namun kondisi kesejahteraan masyarakat di PNG masih tergolong memprihatinkan.
Bahkan, sekitar 80 persen dari populasi warganya mendiami wilayah pedesaan yang jauh dari fasilitas modern, kesehatan, dan pendidikan.
BACA JUGA:
Menurut human right swatch, sebanyak 40 persen penduduk negara ini hidup miskin.
6. Mata uang PNG
Sebelumnya, negara ini menggunakan dolar Australia sebagai alat pembayarannya. Namun, sejak 19 April 1975 pemerintah mengeluarkan mata uang baru yang disebut Kina, yang terbuat dari kerang dan sudah digunakan oleh penduduk asli di bagian selatan negara PNG, yang memiliki ciri khas yang terletak pada lubang di bagian tengahnya.
7. Hubungan Bilateral dengan Indonesia
PNG berhubungan baik dengan Indonesia sejak tahun 1973, hal ini terbukti terjadinya peningkatan dalam kegiatan saling mengunjungi di antara para pejabat pemerintah dan non pemerintah.
Tak hanya itu, negara ini juga mendukung Indonesia untuk tegas dan melarang aksi dari setiap kelompok-kelompok pemecah belah yang dapat merugikan negara, seperti Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua Nugini.
Serta, dalam diskusi kerjasama perbatasan antar kedua negara, setiap tahunnya kedua negara ini membahasnya dalam forum Border Liaison Meeting.
8. Negara heterogen di dunia
Papua Nugini memiliki 3 bahasa resmi, yaitu bahasa Inggris, Hiri Motu, dan Tok Pisin. Namun, negara ini berada di peringkat teratas sebagai negara yang memiliki jumlah bahasa terbanyak di dunia, dan Indonesia menyusul di peringkat kedua.
Bagaimana tidak, PNG memiliki sebanyak 841 bahasa yang digunakan penduduk setempat untuk berkomunikasi. Sebab, negara ini adalah rumah bagi beragam etnis lainnya seperti India, Australia, Cina, Eropa, Filipina, dan Mikronesia. Bahkan, diprediksi terdapat 1000 kelompok etnis dengan berbagai kebudayaan yang berbeda.
Selain tiu, PNG memiliki hutan hujan ketiga terbesar di dunia, selain hutan hujan Amazon dan hutan hujan Kongo, dengan luas wilayahnya sebesar 288.000 km2.
9. Tingkat kriminalitas yang tinggi
Faktanya, PNG merupakan negara nomor dua dengan indeks kejahatan tertinggi dunia sekitar 80,79, yang disebabkan oleh perubahan sosial, ekonomi, dan faktor politik. Kejahatan dan kriminalitas yang dilakukan berupa korupsi, perdagangan narkoba dan manusia.
10. Menganut keturunan Matrilineal
Biasanya, dalam keluarga akan menganut patrilineal yaitu keturunan dari laki-laki. Namun, PNG menganut sistem matrilineal di mana perempuan akan mendapat warisan tanah sebagai bentuk kekuatan sosial di masyarakat, seperti yang terjadi di suku Minangkabau, Indonesia.
Namun, meskipun perempuan memiliki pengaruh tersebut, tidak menjamin kasus kekerasan yang terjadi, di mana mereka akan disalahkan bila terjadinya kematian hingga kehilangan tanah. (sal)
(Rizka Diputra)