Kala itu, sebelum fajar tiba yakni sekitar pukul 4 pagi, seperti diungkap Salma ia mendapat pesan telpon yang direkam dari militer Israel untuk memerintahkannya mengungsi menjelang pemboman yang akan segera terjadi di Kota Gaza.
Mulai saat itu ia dan suaminya berlarian di sekitar rumah tanpa tahu harus berbuat apalagi. Mereka hanya mengambil surat-surat resmi dan sejumlah uang, lalu meninggalkan barang-barang lainnya, termasuk tumpukan makanan kaleng yang sebelumnya sudah ia beli dan persiapkan sejak awal perang.
Tak hanya itu, Salma dan sang suami juga meninggalkan pakaian, kamar tidur yang indah serta barang-barang yang terlah dipersiapkan untuk Omar selama satu tahun belakangan.
Meski Salma mengetahui kalau putranya akan membutuhkan susu, ia memilih untuk tidak membawanya karena kondisi yang tidak memungkinkan. Namun setelah beberapa hari ia mengungsi, putranya justru berhenti menyusu, walaupun sudah dicoba beberapa kali oleh Radi tapi Omar menolaknya.