Ditambah dengan jaringan komunikasi yang mengalami kerusakan parah, menyebabkan Salma mengalami kesulitan untuk berkonsultasi kepada dokter perihal Omar yang tidak mau menyusu.
Untungnya, Salma akhirnya berhasil menghubungi dokter. Sang dokter menjelaskan jika Omar menolak menyusu, adalah karena kecemasan dan ketakutan yang dialami Salma telah mengubah rasa dan tekstur ASI yang ia hasilkan, maka dari itu Omar menolak dan tidak mau menyusu pada ibunya.
“Saya juga tidak makan dengan baik, makanya tidak dapat menghasilkan cukup ASI. Jujur dalam beberapa tahun terakhir ini, saya rindu punya anak. Saya menangis dan berdoa agaar Tuhan memberikan saya anak, tetapi sekarang saya menyesali itu semua,” tutur Salma.
Menurutnya setelah apa yang ia minta kepada Tuhan, ia saat ini merasa bersalah karena kini anaknya ikut merasakan penderitaan yang ia alami. Menurut Salma, Omar anak tercintanya itu juga akan terus mengalami penderitaan selama ia masih menjadi warga Palestina.
(Rizky Pradita Ananda)