Marc Bracke dari Wageningen University and Research Center mengungkapkan bahwa babi tetap mandi lumpur meski cuaca dingin. Hal ini menunjukan bahwa lumpur memiliki efektifitas pada regulasi suhu tubuh babi.
Bracke juga menemukan fakta bahwa babi cenderung menarik banyak hama dan parasit. Demi melindungi kulit, babi menggunakan lumpur untuk membersihkan diri dari parasit seperti kutu atau tungau.

Lumpur ternyata dapat melindungi kulit babi dari sengatan matahari. Babi berkulit terang sangat sensitif terhadap sinar UV yang membuat tubuh mereka mudah terbakar. Oleh karena itu, mereka melihat diri mereka dengan lumpur saat berada di area terbuka.
Mandi lumpur tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan termal, tetapi juga untuk berkomunikasi. abi menggosokkan kelenjar bau mereka di sekitar lumpur. Tujuan dari perilaku ini adalah sebagai penanda wilayah.