4. Pemerintahan republik parlementer
Sejak tahun 2018, Armenia dipimpin oleh Arman Sarkissian dan memiliki perdana menteri bernama Nikol Pashinyan. Karena itu, Armenia memiliki sistem pemerintahan yang dikenal juga sebagai multi-partai, di mana kepala negaranya akan dipilih oleh Majelis Nasional untuk menjabat selama 7 tahun.
Kepala negara berperan dalam pelaksanaan keputusan majelis nasional yang berkaitan dengan posisi pemerintah, sedangkan perdana menteri dianggap sebagai Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata.
5. Kristen agama resmi meski pernah dipimpin pemerintahan Islam
Sebanyak 98,1 persen penduduk negara ini adalah Gereja Apostolik Armenia, yaitu sebuah gereja nasional milik negara. Nemun, terdapat juga penduduk minoritas lainnya sekitar 1,9 persen meliputi Rusia, Kurdi, Yahudi, dan sebagainya.
Negara ini juga dikenal sebagai negara homogen atau negara paling mono-etnis di dunia. Meskipun pernah dipimpin oleh pemerintahan Islam melalui penaklukan oleh Arab dan Turki Usmani, namun agama Kristen tetap dijadikan sebagai agama resmi di negara ini.
6. Bersitegang dengan Azerbaijan
Armenia dan Azerbaijan terlibat dalam konflik lama terkait wilayah Nagorno-Karabakh. Faktanya wilayah tersebut adalah milik Azerbaijan, akibat kebijakan Joseph Stalin.
Selain itu, Nagorno-Karabakh menjadi bagian dari Republik Sosialis Soviet Azerbaijan dalam Uni Soviet. Pada 12 Juli 2020, militer Armenia dan Azerbaijan bentrok di wilayah Karabakh, yang berada di perbatasan kedua negara. Insiden tersebut menyebabkan sekitar 16 tentara tewas dan banyak lainnya menderita luka-luka.
(Rizka Diputra)