CALON Presiden Ganjar Pranowo memiliki sejumlah hobi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat umum. Dua hobi utamanya, berlari dan bersepeda, sering menjadi perbincangan publik karena ia aktif berbagi aktivitasnya saat berolahraga. Ganjar sering memposting foto dan video saat bersepeda di akun Instagram pribadinya, bahkan secara rutin mengikuti acara Tour de Borobudur setiap tahun. Istrinya, Siti Atikoh Supriyanti, juga mendukung hobi bersepeda ini.
Selain bersepeda, Ganjar rajin berlari, terutama pada pagi hari, dan aktif mengikuti berbagai event lari. Hobi berlari ini seringkali ia nikmati bersama istrinya. Bahkan, Siti Atikoh Supriyanti pernah meraih rekor individu Full Marathon dalam event Pocari Sweat Run di Bandung.
Selain berolahraga, Ganjar juga menyukai kegiatan kuliner. Meskipun tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah mengharuskannya sering bepergian ke luar kota, ia selalu mencoba makanan khas dari tempat-tempat yang ia kunjungi.
Selain hobi tersebut, diketahui Ganjar juga senang membaca buku. Saat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pernah memamerkan koleksi bukunya yang tersimpan di kantor.
Ganjar Hobi Baca Buku Sejarah
Ganjar juga mengungkapkan minatnya dalam membaca buku-buku sejarah. Dia sering menerima kiriman buku dari teman-temannya atau bahkan dari orang yang tidak dikenal. Dalam satu kesempatan, Ganjar Pranowo menceritakan bahwa dia pernah diberikan sebuah paket yang berisi buku-buku kuno. Menurutnya, buku-buku tersebut memiliki nilai sejarah yang penting.
Sejak masa muda, Ganjar Pranowo memiliki minat besar dalam membaca buku. Pada suatu wawancara dengan Klub Buku Narasi, dia dengan senang hati memperkenalkan koleksi bukunya yang beragam, termasuk buku-buku dengan berbagai genre seperti politik, sejarah, sains, fiksi, dan teknologi.
Buku-buku bersejarah merupakan salah satu favoritnya. Selain itu, Ganjar sering menerima kiriman buku dari teman-temannya atau orang yang belum dia kenal, seperti ketika dia diberi sebuah paket berisi buku-buku kuno. Menurutnya, buku-buku tersebut sarat dengan nilai-nilai sejarah, dengan salah satu judulnya yaitu "Pedoman Melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat," yang memberikan banyak manfaat dalam pemahaman sejarahnya.