Pekebun kopi lainnya ada Syahril. Di areal kebun kopinya seluas 1,5 Ha menghasilkan satu hingga 1,5 ton beras kopi untuk satu kali panen. Terkadang hasil panen kopi tidak sesuai harapan. Akibanya mereka jadi gagal panen. Sebab pohon kopi kerap diserang hama.
'Satu tahun terakhir tidak ada panen dalam jumlah besar. Hasil kopi saya berkurang. Kondisi ini dipengaruhi cuaca tak bersahabat,' ucap Syahril.
Untuk mengangkal hasil panen kopi berkurang akibat hama dan kekeliruan dalam bertani. Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi memberikan wejangan dalam pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan melalui pelatihan pengolahan kopi bagi petani.
Kegiatan tersebut melalui program Adopsi Hutan di Desa Batu Raja Rejang berkolaborasi dengan KKI Warsi bersama perusahaan ritel pakaian global asal Jepang, UNIQLO dan Hutan Itu Indonesia.
'Kami memberikan pelatihan untuk meningkatkan hasil perkebunan kopi menjadi produktif sehingga hasil panen meningkat,' ujar Teguh, Fasilitator KKI Warsi.
Pelatihan yang diikuti 21 orang petani kopi itu diberikan materi mulai dari pengolahan kopi, cara panen hingga praktik baik pengelolaan kopi. Sebab selama ini masyarakat di desa ini belum maksimal dalam pengolahan dan pengelolaan.