KENAPA Ambon dijuluki Kota Manise? Pertanyaan ini mungkin lazim tersirat karena sebutan Ambon Manise begitu populer. Ada asal-usul menarik terkait penabalan Manise pada Ambon.
Ambon merupakan kota terbesar sekaligus ibu kota Provinsi Maluku. Pemandangan Ambon sangat indah dengan kota di bawah kaki perbukitan menghadap laut.
Ambon juga jadi kota pertama di Asia Tenggara yang mendapat gelar Kota Musik Dunia dari UNESCO.
Menurut riwayat, Kota Ambon didirikan oleh bangsa Portugis dan punya sejarah panjang.
BACA JUGA:
Pada zaman Belanda, Ambon sudah berkembang sebagai penghasil rempah-rempah. Ambon jadi pusat pembudidayaan dan perdagangan rempah.
Perihal julukan Ambon Manise berarti Ambon adalah tempat yang manis atau cantik. Hal tersebut rupanya merujuk pada keistimewaan dan keindahan bentangan alam Ambon serta masyarakat yang tinggal di Ambon.
Pantai di Ambon
Keindahan dan keistimewaan pemandangan alam di Ambon memang sudah tidak diragukan lagi, bahkan banyak yang menyebut jika keindahan alam Ambon bak kepingan surga yang jatuh ke bumi.
Bagaimana tidak, tempat kelahiran Kapiten Pattimura ini memiliki banyak pantai yang cantik, sebut saja Pantai Natsepa, Pantai Liang, Pantai Pintu Kota dan lain-lain.
Tak hanya itu saja, peninggalan sejarah di Ambon juga cukup banyak. Anda bisa mengunjungi Fort Amsterdam, Benteng Victoria, Benteng Duurstede, dan lain-lain.
BACA JUGA:
Di samping itu, Ambon juga memiliki masyarakat yang hidup harmonis dengan berbagai perbedaan yang ada. Pasalnya, Ambon merupakan rumah bagi berbagai macam etnis, suku, dan juga budaya.
Keindahan dan kenyamanan Ambon tak hanya menarik minat wisatawan domestik saja, namun juga wisatawan internasional. Bukan hanya itu saja, indahnya alam Ambon dan juga keharmonisan masyarakatnya rupanya diabadikan oleh Anthony B.T dalam sebuah lagu yang bertajuk “Ambon Manise”.
Begini lirik lagu Ambon Manise:
Waktu hujan sore sore
Kilat sambar pohon kenari
E jojaro deng mongare
Mari dansa dan menari
Pukul tifa toto buang kata balimbing di kereta
BACA JUGA:
Nona dansa dengan tuan jangan sindir nama beta
E menari sambil goyang badane
Menari lombo pegang lenso manise
Rasa ramai jangan pulang dulue
(Salman Mardira)