“Kemudian dukungan Kemenparekraf ke depan, melalui kerangka regulasi di aspek wisata seperti mengelola pedoman pariwisata berkelanjutan, kemudian juga ada pengelolaan destinasi itu mulai digalakkan sebagai isu,” katanya.
Dalam pemulihan pariwisata Indonesia lanjutnya, Kemenparekraf tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan sinergi serta kolaborasi yang baik dengan lintas sektor.
Mulyanto menilai pihak swasta bisa ikut berpartisipasi dalam pemulihan, terutama melalui pemberian pendampingan di suatu tempat wisata sampai dengan mengembangkan aspek-aspek berkelanjutan. Contohnya mengajarkan masyarakat lokal cara menjaga laut ataupun pengelolaan sampah yang benar.
“Harapan saya kalau bisa jangkauan kerja sama ini bisa lebih diperluas, sehingga sekalian menyosialisasikan pada pelaku industri pariwisata, sambil mengedukasi masyarakat bahwa pariwisata berkelanjutan bisa membawa keberlanjutan perekonomian kreatif kita,” tutupnya.
(Rizka Diputra)