MENURUT studi dari Gallup berjudul 'State ofthe Global WorkspaceReport' (2022), sebanyak 21 persen responden pekerja di Indonesia mengaku sering stres. Kondisi ini juga terlihat dari dampaknya yang berpotensi mempengaruhi performa serta kapabilitas karyawan.
Jika para karyawan dibiarkan stres maka dapat mengganggu produktivitas perusahaan. Kondisi ini didukung oleh sebuah studi dari WHO (2019) yang menyatakan bahwa secara global depresi dan kecemasan dapat menyebabkan nilai produktivitas yang hilang sebesar 1 triliun dolar Amerika Serikat.

Clinical Psychologist dari Personal Growth, Talissa Carmelia, M.Psi mengatakan, tantangan menjaga kesehatan mental dapat dikategorikan dengan sederhana berdasarkan faktor eksternal dan internal.
"Tantangan internal dimulai dari berpikir, beremosi dan menghadapi suatu masalah. Hal ini memengaruhi kita untuk melakukan problem solving," kata Talissa.
BACA JUGA:
Sedangkan faktor eksternal banyak terjadi di luar kontrol kita. Hal yang bikin stres misalnya perubahan dalam perusahaan yang meliputi bos dan rekan kerja. Intinya adalah perubahan, seperti ada rekan kerja yang resign, pindah kantor, ganti bos, dan lainnya.