Tulang-belulang itu mengalami bekas pemotongan dan bekas gigi manusia yang menunjukkan bahwa ujung tulang jari kaki dan tulang rusuk pernah digerogoti hingga habis. Hanya saja menurut penelitian itu kanibalisme dilakukan bukan sebagai insting untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Justru kanibalisme dilakukan sebagai bagian dari budaya penguburan. Pola zigzag yang disengaja pada tulang-belulang yang tertinggal merupakan indikasi adanya ritual.
“Kami menafsirkan bukti arkeologi bahwa kanibalisme dipraktikkan beberapa kali di barat laut Eropa. Perilaku tersebut adalah bagian dari metoda penguburan di antara kelompok Magdalenian, dan bukan hanya dilakukan karena kebutuhan,” kata Dr Silvia Bello.
Fosil yang ditemukan di Gua Gough, Inggris, bukti adanya penguburan jenazah dengan metoda kanibalisme. (IFL Science)