Pemanfaatan teknologi yang lekat pada wisatawan Indonesia juga tercermin dalam hal komunikasi dengan akomodasi, sebanyak 46 persen wisatawan Indonesia memilih solusi komunikasi melalui gadget atau gawai.
Angka itu melebihi persentase wisatawan global yang hanya 32 persen menyukai komunikasi dengan akomodasi hanya lewat gadget. Justru wisatawan dari negara lainnya lebih menyukai komunikasi tatap muka.
Karakteristik wisatawan Indonesia dalam laporan tersebut tampaknya mirip dengan wisatawan asal India dan China yang cukup memiliki ketergantungan pada teknologi khususnya dalam merencanakan liburan.

Dalam laporan itu juga disebut bahwa wisatawan Indonesia saat ini memiliki ketertarikan untuk mencari liburan dengan pengalaman yang otentik dan tidak lagi mementingkan jumlah lokasi yang didatanginya.
Sebanyak 66 persen atau 2/3 responden asal Indonesia menyukai pengalaman yang kaya akan nilai kelokalan untuk menciptakan liburan berkesan.
(Rizka Diputra)