ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan baru saja merekomendasikan penggunaan vaksin malaria kedua, sebagai upaya untuk melawan penyakit malaria, penyakit mematikan yang ditularkan ke manusia melalui hewan nyamuk.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan rekomendasi vaksin kedua untuk penyakit malaria ini jadi salah satu upaya untuk mencegah malaria meluas di kalangan masyarakat global, terutama anak-anak.
“Hampir tepat dua tahun lalu, WHO sudah merekomendasikan penggunaan luas vaksin malaria pertama di dunia, RTS,S,” kata Tedros dalam acara pengarahan WHO di Jenewa baru-baru ini, dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2023)
BACA JUGA:
“Hari ini, saya mengumumkan bahwa WHO merekomendasikan vaksin kedua yang disebut R21/Matrix-M untuk mencegah malaria pada anak-anak yang berisiko terkena penyakit ini,” jelasnya lagi.
Vaksin R21/Matrix-M sendiri adalah vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford Inggris, diungkap Tedros mulai akan tersedia pada pertengahan tahun 2024. Sejauh ini, diprediksikan harga untuk per dosisnya dibanderol dari mulai USD2 hingga USD4 atau sekira Rp31000 hingga Rp62164
“WHO kini sedang meninjau vaksin untuk prakualifikasi, yang merupakan stempel persetujuan WHO. Dari situ, memungkinkan GAVI (aliansi vaksin global) dan UNICEF untuk membeli vaksin dari produsen,” kata Tedros lagi.
Secara produksi, vaksin malaria R21/Matrix-M diproduksi massal oleh Serum Institute of India dan menggunakan bahan dukungan Matrix M Novavax. Adar Poonawalla, CEO Serum Institute of India, mengatakan sejauh ini pihaknya telah memproduksi lebih dari 20 juta dosis untuk mengantisipasi rekomendasi WHO.
“Kami akan meningkatkannya sesuai dengan kebutuhan permintaan. “Kami berharap pada akhir tahun 2024, tidak akan ada lagi ketidaksesuaian antara jumlah permintaan dan pasokan, dengan pasokan kami yang masuk ke dalam sistem,” tutur Adar.
Hadirnya vaksin R21/Matrix-M nanti, akan bersaing dengan vaksin malaria sebelumnya yakni RTS,S yang diproduksi oleh GSK Plc (GSK.L), yang juga sudah telah direkomendasikan WHO pada tahun 2021 dan dijual dengan merek Mosquirix.
(Rizky Pradita Ananda)