"Aneh, saya mulai turun dan naik turun dan terjebak di lantai lagi. Lantai saya berdenting hingga berhenti. Jelas membingungkan," keluhnya.
“Saya menekan tombol panggil tetapi tidak melakukan apapun sampai saya menyadari bahwa saya harus menahannya. Saya akhirnya menghubungi teknisi setempat yang mengatakan bahwa dia akan keluar untuk membantu. Rasanya hangat dan tidak nyaman, jauh dari kata nyaman. pengalaman yang ideal. Saya sebenarnya berhasil tetap tenang pada akhirnya," terang Chrissy.
Ironisnya, teknisi yang diharapkan cepat datang rupanya masih sibuk dengan urusannya, sehingga karena itulah mengapa waktu Chrissy terbuang begitu lama hingga ketinggalan pesawatnya menuju Boston.
(Rizka Diputra)