Tapi ternyata suhulah yang memiliki pengaruh paling besar. Pada hari-hari yang relatif dingin, semut-semut itu tetap menempel pada rumput sepanjang waktu. Namun ketika cuaca menjadi hangat, semut-semut itu merangkak kembali ke bawah.
Mereka tampak melakukan aktivitas normal seperti tidak terinfeksi oleh parasit. Artinya, semut paling sering menjadi zombie pada malam dan pagi hari. Jam-jam tersebut di sebut menjadi saklar on/off untuk semut berubah menjadi zombie.
"Penemuan kami mengungkap adanya parasit yang lebih canggih dari yang kami yakini sebelumnya. Kami bercanda karena telah menemukan saklar zombie milik semut,” kata peneliti, Brian Lund Fredensborg.
Temuan yang dipublikasikan bulan lalu di jurnal Behavioral Ecology ini menyoroti betapa sedikitnya pengetahuan manusia tentang parasit secara umum. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengungkap mekanisme spesifik yang digunakan cacing ini untuk membuat otak semut menjadi zombie.
(Leonardus Selwyn)