Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Trend Phubbing dan Kesadaran Kolektif Menghadapinya

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 07 September 2023 |13:22 WIB
Trend Phubbing dan Kesadaran Kolektif Menghadapinya
Tren phubbing, kumpul tapi main gadget. (Foto: Freepik)
A
A
A

Strategi detoks digital juga bisa menjadi momentum sebagai alat ampuh untuk mengkalibrasi ulang hubungan antara generasi muda dan teknologi. Resor dan perkemahan yang menawarkan liburan bebas teknologi perlu diperbanyak sebagai tempat perlindungan agar generasi muda dapat bersantai, terhubung kembali dengan alam, dan menikmati waktu berkualitas tanpa gangguan layar kaca.

Pengalaman-pengalaman seperti ini jika sering dilakukan akan bertindak sebagai tombol reset, mendorong mereka untuk merenungkan pentingnya hadir pada saat ini dan terlibat dalam percakapan yang bermakna. Strategi-strategi ini juga memberdayakan generasi muda dengan keterampilan untuk mengelola penggunaan teknologi mereka secara sadar, sehingga menumbuhkan rasa kendali atas kehidupan digital mereka.

Memberdayakan generasi muda sebagai agen perubahan merupakan inti dari mitigasi phubbing yang efektif. Di negeri ini harus banyak hadir kampanye yang dipimpin oleh kaum muda, yang didorong oleh individu-individu yang terken dampak phubbing. Kampanye-kampanye semacam ini dapat memanfaatkan platform media sosial untuk melakukan perubahan positif, meningkatkan kesadaran tentang konsekuensi dari penggunaan layar yang berlebihan, dan menganjurkan penggunaan teknologi secara sadar.

Selain itu, bisa juga dicoba kolaborasi dengan sekolah dan komunitas untuk menyelenggarakan acara yang mendorong interaksi tatap muka dan menawarkan alternatif hiburan digital. Melalui energi kolektif kampanye yang dipimpin oleh kaum muda, peralihan ke arah kebiasaan teknologi yang lebih sehat dan kebangkitan hubungan antarmanusia yang autentik menjadi kenyataan yang dapat dicapai.

Pada akhirnya, perjalanan menuju masa depan bebas phubbing melibatkan kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan generasi muda itu sendiri. Orang tua dapat menetapkan batasan waktu pemakaian perangkat dan mendorong zona bebas teknologi di rumah. Pendidik dapat mengintegrasikan pendidikan etiket digital ke dalam kurikulum dan mendorong kegiatan yang menekankan interaksi tatap muka. Remaja dapat mempraktikkan kesadaran digital, menyisihkan momen khusus tanpa layar setiap hari untuk terlibat dalam percakapan dan pengalaman berkualitas. Dengan memupuk komitmen bersama untuk mencapai keseimbangan antara teknologi dan koneksi sejati, langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti ini dapat meletakkan dasar bagi generasi yang berkembang di dunia yang dipenuhi teknologi sambil menjunjung tinggi nilai interaksi manusia yang autentik.

Saat kita berada di persimpangan antara teknologi dan hubungan manusia, jalan ke depan sangatlah menantang dan menjanjikan. Perjalanan untuk memitigasi dampak phubbing di kalangan remaja merupakan upaya kolektif yang memerlukan perubahan perspektif dan praktik. Harus dikuatkan lagi seruan untuk menyadari bahwa meskipun layar dapat memperluas jangkauan kita, hal ini tidak boleh mengorbankan interaksi manusia yang sebenarnya

Di tahun-tahun mendatang, dampak dari pilihan kita saat ini akan berdampak dari generasi ke generasi. Sebagai pembaca, orang tua, pendidik, dan advokat, kita mempunyai tanggung jawab untuk memperjuangkan budaya yang menghargai kehati-hatian dalam penggunaan teknologi dan menghargai kekayaan hubungan tatap muka.

Dengan memupuk keseimbangan yang harmonis antara keterlibatan digital dan interaksi di dunia nyata maka kita telah meletakkan dasar bagi generasi muda untuk berkembang di era digital sambil memupuk ikatan penting yang membentuk karakter mereka. Seiring perjalanan kita ke depan, marilah kita ingat bahwa dengan setiap langkah sadar yang kita ambil, tidak hanya berkontribusi terhadap masa depan teknologi namun juga terhadap kesehatan yang jiwa dan hubungan sosial yang berkembang di kalangan generasi muda.

Artikel ini ditulis oleh Dwi Sutarjantono, seorang pengamat gaya hidup, mind programmer dan penulis.

Dwi Sutarjantono banyak mengisi seminar atau workshop tentang mindset untuk korporasi dan membuka konsultasi pribadi mengatasi masalah trauma, fobia, anak dll.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement