TANGGAL 5 September diperingati sebagai hari samosa sedunia. Di Indonesia sendiri nama camilan khas Timur Tengah dan India ini cukup familiar serta banyak disukai.
Rasanya gurih, renyah dari kulitnya, dan isian beragam mulai dari sayur hingga daging bercampur rasa rempah kari sangat cocok di lidah masyarakat +62. Sebenarnya, samosa tradisional berisi tak jauh dari bawang bombay, kentang rebus, kacang kapri, daun ketumbang, serta daging.
Semua itu dibungkus lagi dengan adonan pastry terbuat dari tepung terigu, ghee, dan campuran air. Samosa kemudian digoreng sampai golden brown dan terasa renyah.
Kenikmatan Samosa ini pertama kali dapat dirasakan di daerah Timur Tengah. Dahulu kala, terdapat sebuah buku resep masakan Arab dari abad ke 10 dengan catatan nama 'Sanbusak'.
Ya, ini sanbusak berarti samosa yang dikenal masyarakat saat ini. Hingga saat ini, penyebutan samosa di Mesir pun lebih terkenal lewat nama 'sambusak' (berbeda satu huruf antara m dan n dari buku resep kuno).
Sementara itu, melansir dari Cairo Food, dalam bahasa Persia kata 'samsa' memiliki arti piramid. Jadi, tak heran jika bentuk samosa sekarang ini menyerupai segitiga. Tak seperti sekarang, samosa zaman dulu umumnya disantap oleh pedagang hingga musafir yang berkemah untuk istirahat dalam perjalanan mereka.
Sejarah Samosa di India Hingga Indonesia
Pada abad 11, samosa mulai menyebar di Indonesia setelah dibawa oleh para pedagang. Dari yang awalnya samosa hanya menjadi santapan para pedagang atau musafir, di abad 13 pastry isi sayur dan daging bertekstur renyah ini pun juga dikonsumsi pejabat sampai sultan atau raja.
Menurut tulisan dari penyair kerajaan Kesultanan Delhi sekaligus cendekiawan bernama Amir Khusro di tahun 1300 silam, kalangan bangsawan, bahkan pangeran sekalipun sangat gemar menyantap samosa. Sementara penjelajah Ibn Battuta di abad 14 mencatat samosa atau samushak/sambusak pernah menjadi hidangan di Istana Muhammad bin Tughluq (Delhi, India).
Isian samosa yang dihidangkan tersebut meliputi daging cincang, kacang badam, kacang pistachio, dan kacang walnut. Adapun seiring waktu berlalu, samosa mulai menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Diyakini, pedagang Arab dan Gujarat lah yang membawa makanan itu.
Sejak samosa terkenal, makanan ini banyak dijumpai di restoran Arab dan India, atau bahkan di toko-toko roti yang menjual pastry.
(Martin Bagya Kertiyasa)