PASAR Tanah Abang masih menjadi tempat belanja favorit masyarakat di tengah gempuran e-commerce. Selain tempat berbelanja, siapa sangka banyak yang tersembunyi di sana.
Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat terkenal sebagai pasar tradisional terbesar di Asia Tenggara, sekaligus pusat perbelanjaan grosir termurah. Pasar Tanah Abang sudah masyhur sejak zaman Hindia Belanda.
Rupanya bukan cuma jadi tempat belanja, namun juga banyak tempat tersembunyi yang jarang diketahui orang. Ternyata di sana ada rusun yang dihuni para pedagang sekitar.
Lebih lanjut berikut adalah fakta tersembunyi seputar Tanah Abang yang dirangkum Okezone, Senin (14/8/2023).
Sejarah
Pasar Tanah Abang didirikan sekitar tahun 1734 Masehi oleh Yustinus Vinck. Pejabat VOC itu awalnya sengaja tanah untuk membangun pasar atas izin Gubernur Jenderal Belanda Abrahan Patramini.
Pasar Tanah Abang awalnya dibangun sangat sederhana dan hanya menjual barang tekstil dan kelontong. Pasar Tanah Abang dulu hanya buka pada hari Sabtu sehingga disebut sebagai Pasar Sabtu.
Pada 1926, pemerintah Batavia membongkar Pasar Tanah Abang dan diganti bangunan permanen. Pasar Tanah Abang makin maju setelah adanya Stasiun Kereta Api Tanah Abang.
Diresmikan bareng Pasar Senen
Yustinus Vinck, anggota Dewan Hindia Belanda yang kala itu punya banyak tanah di Batavia. Dari banyaknya tanah yang dimiliki Vinck ini lalu dibangun dua pasar besar, yakni Pasar Senen dan Tanah Abang yang diresmikan bersamaan pada 30 Agustus 1735.
Pusat fashion
PGMTA sudah menjadi pusat fashion tidak hanya muslim, tapi juga ada fashion ABG dan sebagainya. Fashion muslim, menurut Tirta, termasuk salah satu daya tarik terbesar di sana.