"Inspeksinya saja lebih dari tiga kali dan dengan departemen yang berlainan. Ada dari departemen kesehatannya, dari departemen peternakannya, dari zoo-nya itu sendiri, terus ada dari taman nasional itu sendiri," ungkap Sharmi.
Sebelum memboyong panda raksasa ke Indonesia, pihak Taman Safari Bogor terlebih dahulu melakukan studi banding ke negara-negara tetangga yang memiliki kebun binatang dengan koleksi panda untuk mempelajari segala kebutuhan dan cara penangkaran hewan terancam punah tersebut. "Sampai hari H panda berangkat ke Indonesia itu beberapa kali kami harus studi banding ke Malaysia dan Singapura karena (panda) ada di situ kan," ucap Sharmi.
Selain melewati banyak proses inspeksi dan persiapan yang ketat, pihak pemerintah China juga sering mengirimkan tim ahli untuk memantau kondisi panda yang tinggal di Taman Safari Bogor setidaknya satu kali dalam setahun.
Sharmi menjelaskan, Taman Safari Bogor memiliki tanggung jawab untuk memelihara panda sebagai simbol negara China, maka diperlukan perhatian khusus agar kesehatan dan keberlangsungan hidupnya tetap terjaga dengan baik mulai dari pemberian pakan, penyesuaian suhu habitat, hingga menugaskan pawang-pawang terbaik.
(Martin Bagya Kertiyasa)